MOSKOW (Arrahmah.com) – Rusia mengatakan pada Selasa (10/7/2012) siap menjadi tuan rumah pertemuan baru kekuatan dunia untuk mengakhiri konflik di Suriah dan mengusulkan memperluas pembicaraan untuk mengundang negara lain, termasuk Iran.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Mikhail Bogdanov, mengatakan Moskow telah membuat proposal pada pertemuan internasional di Jenewa pada 30 Juni.
“Dari pihak kami, saya hanya bisa mengkonfirmasi bahwa kami akan menyambut penyelenggaraan sidang biasa dari sebuah ‘Kelompok Aksi’ di Moskow. Dari berbagai pertimbangan, kami melihat relevansi untuk melaksanakan peristiwa seperti itu,” seperti dikutip oleh kantor berita Interfax dari perkataan Bogdanov.
Kesepakatan di Jenewa menyatakan bahwa pemerintah transisi harus dibentuk di Suriah dan masih memberikan kemungkinan bagi Assad dan bawahannya untuk tetap bermain dalam kancah kekuasaan.
Para menteri luar negeri dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB – Rusia, Amerika Serikat, Cina, Prancis dan Inggris – semua hadir bersama dengan Turki, Kuwait, Qatar, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Ketua Liga Arab Nabil El Araby, dan Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton.
Bogdanov mengulangi sikap Rusia bahwa setiap pertemuan serupa di masa mendatang harus mencakup negara lain yang memiliki pengaruh atas situasi Suriah – yaitu Iran dan Arab Saudi.
“Moskow sangat menyesalkan atas ketidakhadiran sejumlah mitra kami dari Iran dan Arab Saudi di Jenewa,” katanya.
Washington dan sekutu-sekutunya – yang berusaha untuk mengisolasi Iran dalam rangka mengekang kegiatan nuklirnya – dengan tegas menentang permintaan Rusia untuk memungkinkan Teheran menghadiri pertemuan tersebut.
Kantor berita Rusia mengatakan pada hari Senin (9/7) bahwa Rusia berencana untuk menghentikan pengiriman senjata ke Suriah. (althaf/arrahmah.com)