MOSKOW (Arrahmah.id) – Moskow telah menolak tawaran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membantu masyarakat di wilayah yang diduduki Rusia yang terkena dampak banjir dari jebolnya Bendungan Nova Kakhovka.
Bendungan tersebut jebol pada 6 Juni lalu, melepaskan gelombang air dari Sungai Dnipro ke masyarakat di seluruh Ukraina selatan, termasuk wilayah Kherson yang diduduki Rusia.
Banjir telah menghancurkan rumah-rumah dan lahan pertanian, memaksa evakuasi ribuan orang, mencemari pasokan air minum dan memicu kekhawatiran akan terjadinya bencana lingkungan.
PBB mendesak Rusia untuk bertindak sesuai dengan kewajibannya di bawah hukum kemanusiaan internasional.
“PBB akan terus melakukan semua yang dapat dilakukan untuk menjangkau semua orang -termasuk mereka yang menderita akibat kehancuran bendungan baru-baru ini- yang sangat membutuhkan bantuan penyelamatan nyawa, di mana pun mereka berada,” Denise Brown, koordinator kemanusiaan PBB untuk Ukraina, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Ahad (18/6/2023), lansir Al Jazeera.
“Bantuan tidak dapat ditolak bagi mereka yang membutuhkannya.”
Jumlah korban tewas akibat bencana ini telah meningkat menjadi 52 orang, dengan pejabat Rusia mengatakan 35 orang tewas di daerah-daerah yang berada di bawah kendalinya dan kementerian dalam negeri Ukraina mengatakan 17 orang tewas dan 31 orang hilang. Lebih dari 11.000 orang telah dievakuasi dari kedua belah pihak. (haninmazaya/arrahmah.id)