INGUSHETIA (Arrahmah.com) – Sumber Kavkaz Center melaporkan bahwa operasi pembersihan etnis diluncurkan oleh penjajah Rusia sejak Selasa (11/9/2012) pagi di desa-desa Ingushetia di distrik Sunzha, Imarah Kaukasus.
Penjajah Rusia dengan sangat brutal mengancam Muslim dengan eksekusi. Kasus penjarahan oleh tentara penjajah Rusia saat melakukan operasi “pencarian” juga dilaporkan. Sumber menambahkan bahwa Rusia meledakkan ruang bawah tanah di beberapa rumah penduduk.
Tentara penjajah menangkap puluhan Muslim tak bersalah, khususnya pemuda untuk “diidentifikasi”. Usia dari mereka yang ditangkap oleh militer Rusia berkisar antara 15 sampai 60 tahun.
Sumber yang mengutip pernyataan penduduk setempat mengatakan Rusia tetap menahan Muslim untuk “memeriksa” lubang-lubang yang digali di dalam tanah. Ada juga laporan mengenai penjarahan ternak oleh penjajah Rusia di desa itu.
Menurut beberapa laporan, penjajah Rusia dan boneka mereka dari geng “kementrian dalam negeri Ingushetia” memulai operasi di distrik Sunzha bersama dengan geng Kadyrov.
Perlu diingat sebelumnya sumber di Ingushetia melaporkan bahwa penjajah Rusia mengumumkan apa yang mereka sebut “operasi rezim melawan terorisme” di pegunungan Nazran, Sunzha dan Malgobek di provinsi Ingushetia.
Warga di sana diperintahkan untuk tidak pergi ke daerah pegunungan dan hutan yang diproklamirkan sebagai wilayah operasi “kontra-terorisme” dan tidak mengganggu tindakan tentara penjajah Rusia.
Sementara itu sumber KC melaporkan bahwa tembakan sporadis terdengar sejak Selasa pagi di distrik Sunzha, namun intensitas ledakan menurun dibandingkan hari sebelumnya, tetapi penembakan masih terus berlanjut.
Tidak ada informasi rinci mengenai apa yang terjadi di sana. Helikopter militer Rusia kini berpatroli di hutan dekat desa Chemulga, Berd-yurt, Arshty.
Perhatian tertuju pada fakta bahwa semua kantor berita Rusia diam mengenai pertempuran-pertempuran dan perkembangan lain di distrik Sunzha, Ingushetia.
KC kemarin melaporkan mengenai pertempuran-pertempuran skala besar dengan menggunakan pesawat Rusia dan artileri berat di perbatasan Ingushetia dan Chechnya. Menurut sumber, pertempuran terjadi di distrik Sunzha, desa Chemulga, Berd-Yurt dan Artshty.
Pesawat tempur Rusia yang terlibat dalam pertempuran terdengar menjatuhkan bom dimulai pada Senin pagi hingga siang hari. Tembakan artileri berat juga terdengar sejak paruh kedua hari hingga tengah malam.
Helikopter militer juga aktif digunakan oleh penjajah asing untuk serangan rudal di hutan. Pada tengah malam, tembakan itu masih terdengar. (haninmazaya/arrahmah.com)