MOSKOW (Arrahmah.com) – Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, pada Selasa (25/11/2015), merekomendasikan terhadap warga Rusia untuk tidak bepergian ke Turki setelah dia membatalkan kunjungannya ke Turki setelah Ankara menembak jatuh sebuah jet tempur Rusia.
“Massa kritis dari insiden teroris di tanah Turki, menurut perkiraan kami, tidak kurang mengancam daripada di Mesir,” kata Lavrov dalam komentar yang disiarkan televisi, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin.
“Untuk alasan ini tentu saja kami tidak menyarankan warga negara kami bepergian ke Turki untuk pariwisata atau alasan lain,” kata Lavrov, yang berbicara dari Sochi.
Saat ini ada sekitar 10.000 wisatawan Rusia di Turki menurut Russian Tour Industry Union, kantor berita Interfax melaporkan.
Seperti halnya Mesir, Turki adalah tujuan wisata utama bagi orang Rusia, dimana lebih dari 3 juta orang Rusia mengunjungi Turki pada tahun 2014, menjadikan Rusia sebagai kelompok pengunjung kedua terbesar setelah Jerman.
“Sekarang sekalipun bukan musim liburan, tapi kami berharap bahwa tidak ada banyak orang di sana,” ungkap kepala badan pariwisata nasional Rusia, Oleg Safonov, kepada kantor berita Interfax.
Pengelola perjalanan Rusia, Natali Tours, yang merupakan salah satu perusahaan perjalanan terbesar di Rusia, telah mengumumkan bahwa mereka telah menghentikan penjualan paket liburan ke Turki.
“Kami menilai situasi tersebut dan menyadari bahwa hal itu bisa berkembang sesuai dengan skenario yang paling negatif. Lebih baik menghentikan penjualan wisata sampai situasi teratasi,” kata pimpinan Natali Tours, Vladimir Vorobyov, kepada kantor berita Tass.
(ameera/arrahmah.com)