TARTUS (Arrahmah.com) – Rusia mengatakan pada Selasa (4/10/2016) bahwa pihaknya telah mengirimkan sistem rudal canggih ke pelabuhan Tartus, Suriah, saat ketegangan meningkat dengan AS terkait perang Suriah yang telah memasuki tahun keenam.
Pengumuman itu datang setelah Washington mengatakan bahwa pembicaraan dengan Moskow yang bertujuan untuk menghidupkan kembali kesepakatan gencatan senjata ditangguhkan, selama Rusia terus mendukung rezim Asad, lansir Zaman Alwasl.
Di lapangan, pasukan rezim Asad terus maju ke posisi pejuang Suriah selama pertempuran jalanan di wilayah yang dikuasai oleh pejuang Suriah di Aleppo timur, di mana Rusia memberikan dukungan udara dan membombardir rumah sakit di sana.
Rusia, bersikeras membantah telah melancarkan serangan yang menargetkan rumah sakit dan mereka mengonfirmasi pihaknya telah mengerahkan sistem rudal S-300 ke Tartus di pantai Mediterania.
“S-300 adalah murni sistem defensif dan tidak menimbulkan ancaman bagi siapa pun,” klaim juru bicara kementerian pertahanan Rusia, Igor Konashenkov.
“Tidak jelas mengapa penempatan S-300 di Suriah telah menyebabkan seperti mengaduk-aduk rekan-rekan Barat kami,” ujarnya dalam sebuah pernyataan.
Selain mengoperasikan fasilitas angkatan laut di Tartus, Rusia juga menjalankan sebuah pangkalan udra di luar kota pantai Latakia, yang saat ini menjadi rumah bagi jet-jet tempur yang melancarkan serangan udara dalam mendukung rezim Asad.
Pada Agustus lalu, pejabat militer Rusia mengatakan Moskow berencana untuk memperluas fasilitas militer Hmeimim, yang sudah memiliki sistem pertahanan udara S-400. (haninmazaya/arrahmah.com)