MOSKOW (Arrahmah.com) – Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani sebuah dekrit untuk menarik Rusia dari keanggotaan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), sebuah badan hukum yang memiliki yuridiksi internasional permanen dan bisa memperkarakan kejahatan perang, genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Pada tahun tahun 2000, Rusia menandatangani perjanjian Roma yang membentuk pengadilan internasional yang berbasis Den Haag tersebut, tetapi tidak pernah meratifikasinya.
Keputusan Putin, yang diterbitkan di website Kremlin pada Rabu (16/11), datang sehari setelah komite hak asasi manusia Majelis Umum PBB menyetujui resolusi yang mengutuk “pendudukan sementara Krimea” oleh Rusia, dan menuding Moskow melakukan pelanggaran hak asasi dan diskriminasi terhadap beberapa warga Krimea, seperti Tatar.
Dmitry Peskov, juru bicara Putin, mengatakan bahwa penarikan diri dari ICC didasarkan pada “kepentingan nasional” dan berpendapat bahwa karena Rusia tidak pernah meratifikasi pembentukan ICC, keputusan pada Rabu itu hanya formalitas, sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Peskov juga menepis tuduhan ICC terkait “konflik bersenjata” di Krimea, dengan alasan bahwa Krimea bergabung dengan Rusia setelah melalui pemilu yang sah.
Krimea bergabung dengan Rusia pada Maret 2014 setelah melalui referendum, sebuah langkah yang menyebabkan melemahkan sanksi Barat.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyebutkan bahwa ICC telah tidak adil dengan menuduh pasukan Rusia terlibat dalam perang singkat tahun 2008 dengan Georgia.
Pernyataan Kemlu Rusia ini merujuk pada sebuah laporan yang dikeluarkan ICC pada Senin lalu, yang juga menyebutkan bahwa Rusia terbukti melakukan aneksasi terhadap Krimea.
“Sayangnya, pengadilan tersebut tidak memenuhi harapan yang telah dicanangkan dan tidak menjadi badan keadilan internasional yang benar-benar independen dan dihormati,” kata kementerian itu, sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Kementrian itu juga menambahkan bahwa ICC selama 14 tahun berdiri “hanya empat vonis” yang telah lolos, dan menghabiskan biaya $ 1 miliar.
Kepastian mundurnya Rusia sebagai anggota ICC disahkan oleh sebuah surat yang ditandatangani oleh Presiden Vladimir Putin. Dengan keluar dari ICC, Rusia tidak lagi tunduk pada yuridiksi ICC, dan setiap putusan yang dibuat ICC tidak lagi mengikat Rusia.
(ameera/arrahmah.com)