MOSKOW (Arrahmah.com) – Petinggi pemerintah Rusia mengatakan bahwa Moskow sangat tidak senang dengan perjanjian Bishkek-Washington yang mengijinkan AS untuk memperoleh kepemilikannya kembali atas basis udara di Asia Tengah.
AS sepakat menyuap penguasa munafik Kirgistan dengan 180 juta dolar, tiga kali lebih besar dari sebelumnya, agar basis militer milik kaum muslimin Kirgistan dijadikan tempat transit bagi segala kebutuhan angkatan perang salibis di Afghanistan.
Pejabat Kirgistan mengatakan bahwa berkat langkah yang dilakukan negaranya itu, Presiden AS Barack Obama mengirim pesan pribadi yang berisi ucapan terima kasing para Presiden Kirgistan Kurmanbek Bakiyev atas dukungan Kirgistan terhadap operasi yang dipimpin AS di Afghanistan.
Sebetulnya AS telah berusaha mempertahankan bandara Manas sejk Februari lalu, ketika Rusia memberikan 2 miliar dolar untuk menyogok penguasa munafik Kirgistan agar menutup bandara dan mengusir AS dari negara tersebut.
Sebagai respon atas hal ini, diplomat Rusia mengatakan bahwa kemungkinan besar Kremlin akan membuat tanggapan yang ‘sesuai’ atas berbaliknya kecenderungan Kirgistan ke AS, secepat mungkin.
“Karakter militer AS tidak akan pernah bisa berubah. Hal ini bisa dilihat dari ngototnya AS untuk merebut kembali Manas dan menghancurkan kesepakatan kami dengan pimpinan Kirgis,” kata diplomat Rusia.
Bandara Manas di Kirgistan diperebutkan oleh dua negara yang sama-sama ingin mempertahankan dan memperluas hegemoni dan kepentingannya di dunia Muslim. Dan sungguh disayangkan bahwa ternyata penguasa negeri-negeri muslim seperti Kirgistan dan yang lainnya malah menjadi budak bagi orang-orang kafir, bukan membela dan mempertahankan kehormatan kaum muslimin. (ALthaf/arrahmah.com)