MOSKOW (Arrahmah.id) – Rusia mengatakan pasukannya dapat menargetkan pasokan senjata Barat di Ukraina, di mana tentara Rusia telah merangsek masuk sejak akhir Februari.
“Kami memperingatkan Amerika Serikat bahwa pemompaan senjata yang diatur dari sejumlah negara bukan hanya langkah berbahaya, itu adalah langkah yang mengubah konvoi ini menjadi target yang sah,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov kepada televisi pemerintah, Sabtu (12/3/2022), seperti dilansir Al Jazeera.
Dia mengatakan Moskow telah memperingatkan “tentang konsekuensi dari transfer senjata ke Ukraina yang tidak bijaksana seperti sistem pertahanan udara portabel, sistem rudal anti-tank dan sebagainya”.
Ryabkov mengatakan Washington tidak menanggapi peringatan Moskow dengan serius dan menambahkan bahwa Rusia dan Amerika Serikat tidak mengadakan “proses negosiasi” apa pun di Ukraina.
Presiden Vladimir Putin mengirim pasukan Rusia ke Ukraina pada 24 Februari dan mengatakan dia bertujuan untuk “mende-Nazifikasi” negara itu.
Moskow telah dilanda rentetan sanksi internasional sejak Putin mengirim pasukan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah berulang kali meminta kekuatan Barat untuk memberikan lebih banyak bantuan militer ke negaranya, memperingatkan bahwa militer Rusia tidak akan berhenti di perbatasan Ukraina jika Moskow merebut kendali penuh. (haninmazaya/arrahmah.id)