MOSKOS (Arrahmah.com) – Menurut Staff Jenderal militer Rusia, Jabhah Nusrah telah mengerahkan hingga 10.000 pejuang di dekat kota Aleppo, Suriah, menjelang serangan besar-besaran.
“Menurut intelijen kami, sekitar 8.000 pejuang Jabhah Nusrah telah dikerahkan di barat daya Aleppo, sementara hingga 1.500 militan telah dikerahkan di sebelah utara kota itu,” kata Letnan Jenderal Sergei Rudskoy, Senin (11/4/2016), sebagaimana dilansir Sputnik News.
“Diketahui bahwa serangan dalam skala besar telah direncanakan [oleh Jabhah Nusrah] untuk memotong jalan yang menghubungkan Aleppo dan Damaskus,” kata Sergei Rudskoy.
Dia juga mengatakan bahwa Jabhah Nusrah telah bertempur di utara dan selatan Aleppo.
Pasukan pemerintah Suriah tidak berencana menyerbu Aleppo, upaya mereka terfokus pada pencegahan blokade Suriah utara, kata Sergei Rudskoy.
Rudskoy mengklaim bahwa Jabhah Nusrah melanjutkan serangan di Sheikh Maqsud dan al-Zagra di pinggiran Aleppo.
“Jika serangan ini berhasil, Suriah bagian utara bisa jatuh ke dalam blokade lagi. Itu sebabnya semua tindakan dari militer Suriah dan pesawat Rusia sekarang ditujukan untuk menggagalkan rencana Jabhah Nusrah. Tidak ada penyerbuan kke ota Aleppo yang sedang direncanakan,” jenderal itu menegaskan.
Jenderal tersebut juga mengklaim bahwa arus senjata dan milisi untuk memperkuat kelompok Jabhah Nusrah terus melintasi perbatasan Turki-Suriah, termasuk melalui kawasan yang dikendalikan oleh kelompok-kelompok oposisi yang didukung AS.
“Meskipun ada kemajuan dalam pelaksanaan gencatan senjata, pasokan senjata dan pejuang dari perbatasan Turki untuk memperkuat Jabhah Nusrah terus dilakukan, termasuk melalui kawasan yang dikendalikan oleh kelompok-kelompok oposisi yang didukung AS.”
Rusia telah meminta Amerika Serikat untuk menekan pejuang Jabhah Nusrah di dekat Aleppo, kata Rudskoy.
Menurut Perdana Menteri Suriah Wael Nader Halqi, tentara Suriah yang didukung oleh pesawat tempur Rusia berencana untuk mengambil kendali atas Aleppo.
(ameera/arrahmah.com)