MOSKOW (Arrahmah.com) – Rusia ingin memperluas pangkalan militernya secara signifikan di Suriah, menurut laporan kantor berita Interfax mengutip resolusi pemerintah, pada Jumat (29/5/2020).
Presiden Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Pertahanan dan Luar Negeri untuk mengadakan pembicaraan dengan rezim Bashar Assad mengenai perolehan akses maritim di Suriah, serta fasilitas militer lebih lanjut dan situs tambahan di darat dan di laut.
Moskow saat ini memiliki dua pangkalan militer permanen di Suriah -pangkalan udara di provinsi Latakia, Suriah barat, dan pangkalan angkatan laut di Tartus di pantai Mediterania.
Baik pangkalan Tartus dan Latakia akan diperluas agar angkatan bersenjata Rusia “memiliki kinerja dan fungsi yang lebih tinggi”, kata Yuri Shvitkin, wakil ketua komite pertahanan negara bagian Duma Rusia.
“Tartus sekarang memiliki fungsi yang agak terbatas,” klaimnya kepada Interfax, menambahkan bahwa pelabuhan itu harus menjadi pangkalan angkatan laut yang lengkap. Pada 2019, Moskow telah menjanjikan jutaan dolar untuk memodernisasi fasilitas itu.
Di Latakia, Shvitkin mengatakan Rusia ingin memisahkan bagian bandara sipil dari bagian angkatan udara untuk memastikan perlindungan yang lebih baik terhadap militer dan teknologinya.
Rusia dianggap sebagai sekutu terpenting rezim Bashar Asad, militernya melancarkan intervensi di Suriah sejak September 2015. (haninmazaya/arahmah.com)