MOSKOW (Arrahmah.id) — Rusia mengatakan bahwa mereka telah menghancurkan fasilitas penyimpanan bahan bakar militer terbesar yang tersisa di Ukraina, menyerangnya dengan rudal jelajah Kalibr.
“Pada malam 24 Maret, rudal jelajah berbasis laut presisi tinggi Kalibr menyerang pangkalan bahan bakar di desa Kalynivka dekat Kyiv,” kata kementerian pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP (25/3/2022).
Kementerian mengatakan itu adalah fasilitas penyimpanan bahan bakar militer terbesar yang tersisa di Ukraina, memasok pasukan di bagian tengah negara pro-Barat.
Pengumuman itu datang pada hari ke-29 dari apa yang disebut Moskwa sebagai “operasi militer khusus” di Ukraina, dengan ribuan orang tewas dan lebih dari 10 juta orang mengungsi.
Sejak dimulainya aksi militer Moskow di Ukraina, pasukan Rusia telah menghancurkan lebih dari 260 pesawat tak berawak, lebih dari 1.580 tank dan kendaraan lapis baja lainnya serta 204 sistem senjata antipesawat.
Sementara pasukan Ukraina telah menghentikan invasi awal Rusia dan bahkan meluncurkan beberapa serangan balik yang berhasil.
Ada tanda-tanda awal bahwa kedua belah pihak sedang memulai perang yang panjang dan berdarah yang tidak dapat dimenangkan dengan mudah.
Sementara itu, pengeboman pekan lalu di sebuah teater di Mariupol yang jadi tempat ratusan orang berlindung memunculkan kabar terbaru.
Dewan Kota Mariupol hari ini melaporkan bahwa sekitar 300 orang tewas dalam serangan itu.
“Sayangnya, kami memulai hari ini dengan berita buruk,” kata sebuah pernyataan.
“Saksi mata melaporkan bahwa sekitar 300 orang tewas di Teater Drama Mariupol akibat pemboman oleh pesawat Rusia. Saya tidak ingin percaya dengan kengerian ini sampai akhir,” ujarnya. B
“Sampai akhir saya ingin percaya bahwa semua orang berhasil melarikan diri. Tapi kata-kata orang-orang yang berada di dalam gedung pada saat aksi teroris ini mengatakan sebaliknya.”(hanoum/arrahmah.id)