JAKARTA (Arrahmah.com) – Twitter, Facebook dan layanan online yang berbasis di AS digunakan sebagai media, saat perang berkecamuk antara Rusia dan Georgia tahun lalu.
Cyber Consequences Unit AS, lembaga nonprofit AS yang memberikan briefing ke pemerintah dan bisnis mengenai ancaman cyber mengatakan, hacker Rusia mencuri software serta indentitas warga Amerika untuk menyerang situs pemerintah Georgia.
Meskipun keterlibatan militer Rusia kecil atau tidak ada sama sekali, laporan itu menyebutkan hacker diberitahu serangan itu sangat membantu.
Perang antara Rusia-Georgia Augustus tahun lalu menyebabkan korban ratusan orang. Sementara situs dan komunikasi Georgia mendapat serangan cyber besar-besaran.
Saat peringatan perang itu, terjadi serangan denial of service yang menimpa Twitter dan Facebook pada bulan ini. (inlh/arrahmah.com)