MOSKOW (Arrahmah.id) — Rusia meluncurkan latihan militer multinasional di timur jauh negara itu yang diikuti sejumlah negara, termasuk Cina dan India.
Amerika Serikat (AS) telah menyuarakan keprihatinnya atas kemampuan Moskow membuat negara lain berpartisipasi dalam latihan tersebut.
Kementerian Pertahanan Rusia pada Rabu (31/8/2022) melaporkan upacara pembukaan latihan strategis Vostok 2020 berlangsung di sebuah tempat latihan militer di Wilayah Primorsky Rusia pada hari Rabu.
Rusia mengadakan latihan jenis ini setiap tahun, dengan distrik militer di negara ditunjuk sebagai tuan rumah secara bergiliran. Tahun ini, Distrik Militer Timur menyambut 13 negara asing yang menerima undangan Rusia untuk mengirimkan pasukan atau pengamat militer.
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Yunus-Bek Yevkurov, yang mewakili negara tuan rumah pada upacara tersebut, mengatakan partisipasi luas dan skala latihan membuatnya luar biasa.
“Menunjukkan peningkatan peran dan pentingnya pelatihan bersama angkatan bersenjata kita,” ujarnya seperti dikutip dari Russia Today (1/9).
Sedangkan pemimpin delegasi lain dalam pidato mereka menekankan bahwa acara tersebut sangat defensif.
Cuplikan dari tempat kejadian menunjukkan tentara dari negara-negara yang berpartisipasi berbaris saat band militer bermain.
Daftar negara yang ikut serta selain China dan India antara lain Azerbaijan, Aljazair, Armenia, Belarusia, China, India, Kazakhstan, Kirgistan, Laos, Mongolia, Nikaragua, Suriah, dan Tajikistan.
Sembilan dari mereka mengirim pasukan untuk berpartisipasi dalam bagian manuver latihan.
Vostok 2022 mencakup latihan perang untuk perwira staf dan latihan lapangan untuk pasukan, serta pelatihan angkatan laut dan udara.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, lebih dari 50.000 tentara dan perwiraserta lebih dari 5.000 peralatan militer berat, termasuk sekitar 140 pesawat dan 60 kapal angkatan laut, akan ambil bagian dalam latihan selama seminggu, yang dimulai pada Kamis waktu setempat.
AS telah menyatakan keprihatinan atas peristiwa tersebut.
Selama pengarahan harian pada hari Selasa, Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan Washington memiliki keraguan tentang negara mana pun yang berlatih dengan Rusia sementara Rusia mengobarkan perang brutal yang tidak beralasan melawan Ukraina.
Ketika ditekan apakah AS akan memberikan sanksi kepada negara peserta, terutama India, karena mengirim pasukannya ke Rusia dia menolak untuk mengatakan. (hanoum/arrahmah.id)