MOSKOW (Arrahmah.id) – Rusia, pada Selasa (1/8/2023), mengatakan bahwa pihaknya telah mengevakuasi personel kedutaan besarnya di Sudan, karena bentrokan antara tentara dan kelompok paramiliter Pasukan Pendukung Cepat (RSF) masih terus berlanjut, lapor Anadolu Agency.
“Karena risiko keamanan yang tinggi dalam konteks bentrokan yang sedang berlangsung di Sudan, beberapa karyawan Kedutaan Besar Rusia yang dipindahkan dari Khartoum, serta warga negara Rusia dan anggota keluarga yang mengajukan bantuan untuk kembali ke tanah air mereka, dievakuasi dari Port Sudan,” kata sebuah pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia.
Pernyataan itu menambahkan bahwa para personel yang dievakuasi tiba di Pangkalan Udara Chkalovsky di dekat ibu kota, Moskow, dengan penerbangan khusus pada Selasa (1/8).
“Pekerjaan Konsulat Rusia di Port Sudan terus berlanjut seperti biasa,” kata siaran pers itu.
Tentara Sudan dan RSF berbagi kekuasaan setelah menyingkirkan penguasa lama, Omar Al-Bashir, pada 2019, tetapi berselisih mengenai rencana untuk mengintegrasikan pasukan mereka selama transisi menuju demokrasi, yang memicu permusuhan pada 15 April. (haninmazaya/arrahmah.id)