ORENBURG (Arrahmah.id) – Rusia mengatakan bahwa mereka telah mengevakuasi lebih dari 4.000 orang di wilayah Orenburg dekat perbatasan Kazakhstan karena banjir setelah sebuah bendungan jebol.
Kantor gubernur Orenburg mengatakan pada Sabtu (6/4/2024) bahwa “4.208 orang, termasuk 1.019 anak-anak” telah dievakuasi dan lebih dari 2.500 rumah terkena dampak banjir yang menyebabkan bendungan jebol pada Jumat setelah hujan lebat.
Gubernur Denis Pasler mengatakan bahwa banjir telah mencapai “puncaknya”, dan menambahkan bahwa situasi sangat sulit di Orsk, sebuah kota perbatasan yang berpenduduk 230.000 orang.
Para pejabat mengatakan pada Sabtu bahwa sekitar 2.000 orang dievakuasi dari rumah mereka di Orsk saja. Orsk terletak di wilayah Orenburg di Pegunungan Ural, lansir Al Jazeera.
Namun, pihak berwenang mengatakan bahwa situasi di seluruh wilayah itu sulit dan memperingatkan ketinggian air yang berbahaya di sungai Ural di kota utama Orenburg.
Rekaman video yang dipublikasikan oleh kementerian layanan darurat menunjukkan warga dibantu masuk ke sekoci, mengenakan jaket pelampung. Ribuan rumah terendam, demikian laporan kantor berita Rusia.
Rusia juga membuka kasus pidana atas “kelalaian dan pelanggaran peraturan keselamatan konstruksi” atas jebolnya bendungan yang dibangun pada 2014 itu.
Kantor kejaksaan setempat mengatakan bahwa bendungan tersebut jebol karena pemeliharaan yang buruk, demikian menurut kantor berita Rusia.
Beberapa wilayah di Ural dan Siberia barat telah terkena dampak banjir pada awal musim semi, dan juga beberapa wilayah di Kazakhstan.
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mengatakan bahwa banjir tersebut mungkin merupakan bencana alam terbesar di Kazakhstan dalam hal skala dan dampaknya selama 80 tahun.
“Kita harus mengambil semua pelajaran dari banjir berskala besar ini,” katanya. (haninmazaya/arrahmah.id)