HOMS (Arrahmah.com) – Puluhan orang dilaporkan tewas di kota Homs, Suriah, ketika tentara rezim Alawite melanjutkan serangan tanpa henti di pusat kota untuk hari keenam.
Para aktivis mengatakan pada Kamis (9/2/2012) bahwa pemboman berpusat di pemukiman Bab Amr, Khaldiyeh dan al-Bayada.
Seorang aktivis kemanusiaan, Hadi al-Abdallah mengatakan 12 rumah menjadi target di Bab amr, termasuk tiga bangunan berpenghuni.
“Tiga keluarga tewas ketika bangunan dihantam. Mereka yang martir adalah kaum perempuan, anak-anak dan laki-laki. Jenazah mereka berada dalam kondisi buruk,” ujarnya.
Di Khaldiyeh, Abdallah mengatakan satu orang gugur setelah tentara rezim membombardir wilayah tersebut.
Aktivis mengatakan bahwa ratusan orang telah tewas dan sedikitnya 570 terluka sejak militer memulai serangannya ke kota pekan lalu.
“Mereka menargetkan rumah tetangga saya dengan roket. Aku melihatnya dengan mata sendiri,” kata Omar Shakir, seorang warga di Bab Amr.
“Ini adalah hari keenam berturut-turut kami menjadi target serangan roket, mortir dan setiap senjata,” tambahnya.
“Bashar al-Assad bukanlah manusia … Kami mengemis pada dunia, tolong lakukan sesuatu.”
Shakir mengatakan penduduk dari pemukiman mencari keamanan di lantai dasar bangunan karena tidak ada tempat penampungan bawah tanah.
Homs, kota terbesar ketiga di Suriah, telah menjadi fokus dari perlawanan dan pembalasan dalam pemberontakan yang telah berlangsung selama 11 bulan disaat banyak daerah telah jatuh di bawah kendali pejuang oposisi yang semakin berani yang ingin menjatuhkan pemerintah Alawite.
Sementara itu, Rusia pada Sabtu pekan lalu menggunakan hak veto mereka untuk memblokir resolusi Dewan Keamanan PBB yang mendukung rencana perdamaian Liga Arab yang menyerukan Assad mundur.
Delegasi Rusia telah tiba di suriah pada Selasa kemarin, dipimpin oleh Menteri Luar Negeri, lavrov dan agen intelijen Fradkov yang memberikan Assad peta yang merupakan daerah utama perlawanan Muslim dimana Rusia yakin mereka adalah tentara pembelot Suriah (Free Syrian Army).
Namun, publikasi mencatat bahwa informasi mengenai transfer data oleh Rusia mengenai daerah konsentrasi kekuatan “tidak benar-benar dikonfirmasi”, yaitu kelompok Fradkov tidak yakin apakah mereka tentara pembelot atau hanya Muslim biasa.
Bagi Assad, itu bukanlah hambatan. Ia membombardir dan membunuh Muslim Suriah. (haninmazaya/arrahmah.com)