WASHINGTON (Arrahmah.com) – Demi kepentingan yang sama yakni untuk memerangi Islam dan menduduki tanah kaum muslimin yang kaya akan sumber daya alam, dua kubu yang selama ini berseteru, Rusia dan AS, akur. Rusia sepakat untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat di Afghanistan. Kesepakatan ini memberikan AS hak-hak untuk terbang di atas wilayah Rusia sebagai jalur transportasi perlengkapan dan personil militer dalam rangka mendukung angkatan perang Amerika dan NATO di Afghanistan.
Gedung Putih mengatakan kesepakatan tersebut mengizinkan 4.500 penerbangan per tahun, menghemat $133 juta anggaran untuk bahan bakar, perbaikan, dan ongkos lainnya. Sebagai tambahan, pihak Rusia pun telah ‘memutihkan’ semua pelanggaran penerbangan AS.
“Ini merupakan kontribusi substansial Rusia terhadap upaya internasional, dan hal ini akan menghemat waktu dan sumber daya yang dimiliki AS dalam menyuplai kebutuhan para tentaranya,” kata Presiden Rusia, Dmitri Medvedev, dalam sebuah konferensi pers 6 Juli lalu, setelah mengadakan pertemuan dengan Barack Obama.
“Langkah ini merupakan perkembangan yang baik jika anda mengingat bagaimana sejarah antara Amerika Serikat dengan Rusia. Bagi AS, hal ini sangat penting karena kami kesulitan untuk mendukung usaha perang kami di Afghanistan, kami perlu untuk mengirimkan banyak personil dan kebutuhan militer lainnya. Dan jika kita melihat peta, perlintasan udara Rusia memudahkan semuanya,” kata Daryll Kimball, Direktur Eksekutif Arms Control Association.
“Rusia telah memperlihatkan keinginannya untuk membantu usaha AS di Afghanistan. Mereka mengakui bahwa Taliban merupakan ancaman bagi AS dan Rusia,” tambahnya.
Kesepakatan penggunaan lintasan udara Rusia muncul beberapa saat setelah AS menandatangi kesepakatan baru dengan Kirgistan untuk melanjutkan penggunaan landasan udara Manas dengan pembayaran tiga kali lipat menjadi $60 juta sebagai tempat transit bagi AS sebelum akhirnya sampai di Afghanistan.
Mantan pejabat senior Departemen Kenegaraan AS, David Kramer, mengatakan bahwa perpanjangan sewa landasan Manas dan keputusan Rusia yang memperbolehkan penerbangan militer AS merupakan kunci kemajuan AS.
“Namun, hal ini memperlihatkan pendekatan yang cukup gila yang bisa kita lihat dari para pejabat Rusia, di satu sisi mengakui kepentingan untuk menstabilisasi situasi di Afghanistan, karena itu penting bagi Rusia,” kata Kramer, “Namun di sisi lain, mereka juga memiliki kepentingan untuk mengendalikan kami agar keluar dari wilayah tersebut. Mereka harus memutuskan mana yang lebih penting bagi mereka, dan setidaknya hingga saat ini, sepertinya mereka lebih memilih untuk bekerja sama dan menstabilisasi Afghanistan,” lanjut Kramer dengan sangat optimis.
Banyak analis mengatakan bahwa keputusan Rusia membantu AS di Afghanistan merupakan salah satu tanda bahwa strategi obama untuk memperbarui hubungan antara Washington dan Moskow ada dalam jalur yang semestinya, yakni sama-sama berkepentingan untuk menghancurkan Islam, menyerang kaum muslimin, dan menduduki negeri-negeri Islam. (Althaf/voa/arrahmah.com)