MOSKOW (Arrahmah.com) – Lebih dari 100 orang tewas dalam tiga minggu terakhir di Rusia akibat komplikasi flu, ungkap Menteri Kesehatan Rusia Veronika Skvortsova, Kamis (28/1/2016).
“Sampai kemarin, 107 orang meninggal termasuk empat wanita hamil dan delapan anak,” kantor berita Interfax mengutip Skvortsova, mengungkapkan.
Semua korban belum divaksinasi dan tidak mencari nasihat medis pada saat sakit. Dia juga menambahkan bahwa jumlah korban yang tewas saat ini lebih sedikit dibandingkan saat wabah flu babi yang menewaskan 687 orang di Rusia pada tahun 2009.
“Sekitar 4.500 orang meninggal karena serangan jantung, 6.000 orang karena stroke, dan 1.000 orang tewas dalam kecelakaan di jalan di Rusia selama periode yang sama,” kata Skvortsova.
Namun, Skvortsova mengatakan, negara ini siap untuk menghadapi wabah flu tahun ini dan apotek memiliki persediaan obat anti-virus yang cukup dan masker pelindung.
Skvortsova juga memprediksi bahwa wabah influenza itu akan mencapai puncaknya dalam dua minggu ke depan, dan akan mereda pada akhir Februari.
Pengawas sanitasi dan epidemiologi Rusia, Rospotrebnadzor, mengatakan dalam sebuah pernyataan online bahwa flu yang melanda negara itu dan wabah pernapasan lainnya telah meluas di 47 wilayah dari 95 wilayah di Rusia sejauh ini.
Dia juga mencatat bahwa tidak satu pun kasus penyakit tersebut telah terdaftar di antara orang yang divaksinasi, sementara hampir 45 juta orang di seluruh negeri, atau 30 persen dari total penduduk, telah divaksinasi flu tahun ini.
Banyak kota termasuk Moskow dan St Petersburg telah mengumumkan wabah flu, dan beberapa wilayah lainnya seperti Yekaterinburg di Ural dan Petropavlovsk-Kamchatsky di semenanjung Kamchatka telah mengumumkan penutupan sekolah.
Sementara itu, Skvortsova juga mengatakan bahwa Rusia harus mengambil tindakan seperti pengawasan penerbangan untuk mencegah kasus impor virus Zika, yang terkait dengan penyusutan otak pada anak-anak dan telah menyebabkan kepanikan di Brasil dimana ribuan orang telah terinfeksi di sana.
“Kita tahu bahwa epidemi ini bukan ancaman bagi kita,” kata Skvortsova, saat memberikan pengarahan kepada Presiden Vladimir Putin tentang sebuah penelitian terhadap sebuah vaksin untuk melawan demam Zika, Rabu (27/1).
Virus Zika diperkirakan menyebar ke Amerika Serikat dan setiap negara di belahan bumi Barat di mana nyamuk Aedes, yang menyebarkan virus itu hidup di wilayah tersebut, menurut Organisasi Kesehatan Pan Amerika.
Nyamuk aedes hidup di belahan negara Barat kecuali Kanada dan Chile.
(ameera/arrahmah.com)