MOSKOW (Arrahmah.com) – Militer Rusia pada Jum’at (6/1/2017) mengatakan bahwa pihaknya telah mulai mengurangi jumlah tentara yang dikerahkan ke Suriah, dengan kapal induk Rusia akan menjadi yang pertama yang akan ditarik dari Suriah.
Penarikan tersebut datang menjelang pembicaraan damai yang dijadwalkan akhir bulan ini di Astana, Kazakhstan, dan beberapa hari setelah Rusia dan Turki menyepakati gencatan senjata nasional.
“Sesuai dengan keputusan panglima tertinggi angkatan bersenjata Rusia Vladimir Putin, Kementerian Pertahanan Rusia mulai mengurangi penyebaran tentara ke Suriah,” kata kantor berita Rusia mengutip kepala militer Valery Gerasimov.
Dia menambahkan bahwa kelompok angkatan laut yang dipimpin oleh kapal induk Admiral Kuznetsov akan menjadi yang pertama yang akan meninggalkan zona konflik.
Presiden Rusia Putin memerintahkan untuk mengurangi pasukannya di Suriah pada 29 Desember, saat ia mengumumkan gencatan senjata antara pasukan pemerintah dan pejuang oposisi.
Sebenarnya Putin telah mengumumkan penarikan sebagian pasukan Rusia Maret 2016, namun Rusia kemudian harus kembali melancarkan serangan udara saat pertempuran semakin meningkat.
Rusia meluncurkan kampanye pengeboman di Suriah pada bulan September 2015, untuk mendukung pasukan rezim Asad.
(ameera/arrahmah.com)