MOSKOW (Arrahmah.com) – Rusia meminta Washington dan Teheran Selasa (9/3/2021) untuk mengambil langkah bersama dan mengoordinasikan kembalinya mereka ke kesepakatan nuklir Iran.
Secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), kesepakatan tahun 2015 menawarkan keringanan sanksi sebagai imbalan atas pembatasan ambisi nuklir Teheran dan jaminan agar negeri para mullah itu tidak berusaha menciptakan bom atom.
Tetapi perjanjian itu telah digantung sejak mantan presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik diri pada 2018 dan menerapkan kembali sanksi hukuman terhadap Teheran.
“Untuk menyelesaikan tugas mendesak ini, kami yakin sangat mungkin untuk melakukan langkah-langkah sinkron – langkah-langkah simultan secara bertahap oleh Iran dan Amerika Serikat,” ungkap Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
“Jika kami berunding terus berunding siapa yang harus lebih dahulu patuh, maka hal ini bisa berlangsung selamanya,” katanya kepada wartawan saat berkunjung ke Abu Dhabi.
Menyusul kemenangan pemilihan presiden AS Joe Biden pada bulan November, Washington, Teheran, dan pihak-pihak Eropa yang terlibat – Prancis, Jerman, dan Inggris – telah mencoba untuk menyelamatkan perjanjian tersebut.
Biden telah mengisyaratkan kesiapannya untuk menghidupkan kembali perjanjian itu, tetapi bersikeras Iran pertama-tama kembali ke semua komitmen nuklirnya, yang sebagian besar ditangguhkan sebagai tanggapan atas sanksi AS.
Sementara itu Teheran menuntut Washington mengambil langkah pertama dengan menghapus sanksi. (Althaf/arrahmah.com)