MOSKOW (Arrahmah.com) – Utusan Rusia untuk NATO telah memperlihatkan kekhawatiran bahwa berubahnya rencana anti-rudal Washington akan menimbulkan ancaman terhadap senjata nuklirnya.
Dmitry Rogozin, utusan Rusia, pada hari Selasa (29/9) meminta jaminan lebih banyak dari aliansi militer.
“Jika kita yakin bahwa inisiatif pertahanan rudal Eropa bukan merupakan bagian dari teater sistem pertahanan rudal AS, maka beberapa upaya sangat mungkin dilakukan (terhadap AS),” ungkap Dmitry Rogozin sebagaimana dikutip agen berita RIA Novosti.
Rencana terbaru dalam sistem pertahanan rudal di Eropa Timur yang mulai dicetuskan oleh mantan Presiden Amerika Serikat George W. Bush, yang termasuk menempatkan radar di Republik Ceko dan 10 pencegat misil di Polandia, serta semakin menambah ketegangan antara Gedung Putih dan Kremlin pasca-Perang Dingin.
Namun, sejak Barack Obama menggantikan posisi kepresidenan, hubungan antara dua negara yang ‘keras kepala’ itu mulai terjalin.
“Kita perlu menjamin bahwa parameter penyebaran anti-rudal ini (misil pencegat yang akan disebarkan di AS, Rusia, serta berbagai negara yang tergabung dengan NATO) pada kenyataannya justru akan dibatasi daya jangkaunya dan saya rasa rudal ini tidak akan melanggar batas wilayah darat dan perairan,” tambah Rogozin. (althaf/prtv/arrahmah.com)