MARIUPOL (Arrahmah.id) – Serangan udara Rusia telah menghancurkan sebuah rumah sakit anak dengan bangsal bersalin di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung dan melukai sedikitnya 17 orang, kata pejabat Ukraina, di tengah meningkatnya peringatan dari Barat bahwa invasi Moskow akan mengambil giliran yang lebih brutal dan tidak pandang bulu.
Tanah berguncang lebih dari satu mil jauhnya ketika kompleks Mariupol dilanda serangkaian ledakan yang menghancurkan jendela dan menghancurkan sebagian besar bagian depan sebuah bangunan. Polisi dan tentara bergegas ke tempat kejadian untuk mengevakuasi korban, membawa seorang wanita hamil dan berdarah di atas tandu, lansir Al Jazeera (9/3/2022).
Wanita lain meratap sambil memeluk anaknya. Di halaman, mobil hancur terbakar, dan kawah ledakan meluas hingga setidaknya dua lantai.
“Hari ini Rusia melakukan kejahatan besar,” kata Volodymir Nikulin, seorang pejabat tinggi polisi regional, berdiri di reruntuhan. “Ini adalah kejahatan perang tanpa pembenaran apapun.”
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menulis di Twitter bahwa ada “orang-orang, anak-anak di bawah reruntuhan” dan menyebut serangan itu sebagai “kekejaman”. Video yang dibagikan oleh Zelenskyy menunjukkan lorong-lorong yang dicat dengan ceria dipenuhi dengan logam bengkok.
“Ada beberapa hal yang lebih bejat daripada menargetkan yang rentan dan tidak berdaya,” tulis Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di Twitter, menambahkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan dimintai pertanggungjawaban atas kejahatannya yang mengerikan. (haninmazaya/arrahmah.id)