DAMASKUS (Arrahmah.com) – Vladimir Putin telah mengerahkan 150.000 tentara baru ke dalam tentara Rusia saat negara itu melepaskan gelombang serangan udara terbaru di Suriah, sementara Iran dan kelompok “Hizbullah” mempersiapkan serangan darat yang besar, sebagaimana dilansir oleh Daily Mail, Jum’at (2/10/2015).
Sedangkan menurut Sunday Express, Ahad (4/9/2015), Putin sedang bersiap untuk mengirim 150.000 pasukan ke Suriah dalam upaya untuk memberantas ISIS.
Pemimpin Rusia itu dilaporkan sedang berupaya untuk mengerahkan misi militer besar-besaran untuk mengambil kendali Raqqa dari ISIS.
Sebuah sumber mengungkapkan: “Hal ini sangat jelas bahwa Rusia ingin menyapu bagian barat negara itu untuk mengambil Raqqa dan semua sumber daya minyak dan gas di sekitar Palmyra.”
“Ini seperti sebuah perlombaan untuk secepatnya menaklukan Raqqa, untuk mengamankan ladang minyak itu. Dan itu adalah modal penting,” tambahnya.
Ini terjadi sehari setelah jet Rusia membombadir sembilan pos-pos ISIS hanya dalam 24 jam.
Mengkonfirmasi serangan itu, Andrei Kartapolov dari militer Rusia bersumpah untuk terus meningkatkan tekanan, dan mengatakan: “Kami tidak hanya akan terus melakukan serangan, tapi kami juga akan meningkatkan intensitas serangan itu.”
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov juga mengatakan: “Selama 24 jam terakhir, jet tempur Sukhoi Su-34 dan Su-24M telah melakukan 20 serangan mendadak dan menghantam sembilan instalasi ISIS.”
Ratusan pasukan Iran juga telah tiba di Suriah selama sepuluh hari terakhir, didukung oleh negara sekutunya Lebanon, “Hizbullah”, dan milisi dari Irak dan Afghanistan, klaim dua sumber Lebanon.
Salah satu sumber mengatakan bahwa pasukan darat Iran yang dikirim ke Suriah adalah tentara dan pasukan khusus, bukan penasehat. Sumber itu menambahkan, “yang kami maksud adalah ratusan tentara dengan peralatan dan persenjataan. Mereka akan disusul dengan (pasukan) yang lebih banyak.”
(ameera/arrahmah.com)