RIYADH (Arrahmah.id) – Sepuluh tawanan perang dari negara-negara termasuk Amerika Serikat dan Inggris telah dibebaskan dan dipindahkan ke Arab Saudi sebagai bagian dari pertukaran antara Rusia dan Ukraina,ujar pernyataan kerajaan Teluk itu, pada Rabu (21/9/2022).
Pembebasan dilakukan setelah mediasi oleh Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, “sebagai kelanjutan dari komitmen [nya] terhadap inisiatif kemanusiaan menuju krisis Rusia-Ukraina”, kata kementerian luar negeri Saudi.
Kelompok itu termasuk lima warga negara Inggris, dua orang Amerika, seorang Kroasia, seorang Maroko dan seorang warga Swedia, ujar kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa sebuah pesawat yang membawa para tahanan mendarat di kerajaan.
Pernyataan Saudi mengatakan mereka telah tiba dari Rusia dan bahwa pihak berwenang Saudi “memfasilitasi prosedur untuk kembalinya mereka dengan aman ke negara masing-masing”.
Kementerian tidak mengidentifikasi para tahanan.
Namun, anggota parlemen Inggris Robert Jenrick mengatakan Aiden Aslin termasuk di antara mereka yang dibebaskan. Aslin ditangkap awal tahun ini kemudian dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Republik Rakyat Donetsk (DPR), salah satu proksi Rusia di Ukraina timur.
Rusia juga membebaskan warga negara AS Alexander Drueke (39), dan Andy Huynh (27), seorang perwakilan keluarga mengatakan kepada Reuters, Rabu (21/9).
Keduanya dari Alabama, ditangkap pada Juni saat bertempur di Ukraina timur di mana mereka pergi untuk mendukung pasukan Ukraina yang melawan invasi Rusia.
Dalam sebuah tweet, Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Presiden AS Joe Biden, berterima kasih kepada Ukraina “karena memasukkan 2 warga AS dalam pertukaran tahanan”. Sullivan juga berterima kasih kepada putra mahkota Saudi dan pemerintah negara Teluk karena memfasilitasi pembebasan mereka.
“Kami berharap warga kami bersatu kembali dengan keluarga mereka,” tulisnya.
Perdana Menteri Inggris Liz Truss memuji pembebasan warga negara Inggris di Twitter sebagai “berita yang sangat disambut baik” setelah “bulan-bulan ketidakpastian dan penderitaan bagi mereka dan keluarga mereka”. (haninmazaya/arrahmah.id)