AZERBAIJAN (Arrahmah.com) – Moskow memantau dengan cermat perkembangan di sekitar kemungkinan pembangunan pangkalan militer Turki di Azerbaijan, sebuah langkah yang dapat mengharuskan Rusia mengambil langkah-langkah untuk memastikan keamanan dan kepentingannya sendiri, ujar pernyataan Kremlin pada Jumat.
Pengerahan fasilitas militer NATO di dekat perbatasan Rusia adalah alasan untuk “perhatian khusus,” kata juru bicara Kremlin, Jumat (18/6/2021) sebagaimana dilaporkan Anadolu (19/6).
“Pengerahan fasilitas militer negara-negara NATO di dekat perbatasan Rusia adalah alasan untuk perhatian khusus dan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan keamanan,” kata Dmitry Peskov, mengomentari laporan bahwa Turki dapat mendirikan pangkalan militer di Azerbaijan.
Sebelumnya pada Jumat, ketika ditanya tentang kemungkinan pangkalan militer Turki di Azerbaijan, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan dia “tidak mengomentari rumor.”
Rusia memulai kembali lalu lintas udara skala penuh dengan Turki Selasa depan, memungkinkan kembali terbangnya turis Rusia yang berlibur ke Turki.
Keputusan itu dibuat setelah kunjungan para ahli Rusia ke Turki untuk menilai langkah-langkah keamanan, Wakil Perdana Menteri Tatyana Golikova mengatakan pada pertemuan pemerintah di Moskow pada Jumat.
Rusia menangguhkan lalu lintas udara dengan Turki pada 15 April dan saat ini, hanya ada dua penerbangan per minggu antara Moskow dan Istanbul, yang dioperasikan oleh Aeroflot dan Turkish Airlines.
Turki adalah tujuan liburan paling populer di kalangan turis Rusia. Pada tahun 2019 lebih dari 7 juta turis Rusia mengunjungi Turki, lebih banyak dari negara lain mana pun.
Pada tahun 2020, bahkan di tengah pandemi, lebih dari 2,7 juta turis Rusia memilih Turki sebagai tujuan liburan mereka. (haninmazaya/arrahmah.com)