TURKI (Arrahmah.com) – Wakil Perdana Menteri Turki pada Senin (28/11/2016) bahwa bukan jet-jet Rusia yang melakukan serangan mematikan terhadap pasukan Turki pekan lalu dekat dengan kota Al-Bab di Suriah utara, lansir MEMO.
“Rusia telah mengkonfirmasi langsung, melalui Presiden Vladimir Putin, bahwa jet-jet yang melakukan serangan bukanlah milik mereka,” kata Numan Kurtulmus setelah rapat kabinet di ibukota Ankara.
Pada tanggal 24 November, tiga tentara Turki tewas dan 10 lainnya terluka dalam serangan udara yang menurut militer Turki dilakukan oleh pasukan rezim Suriah.
Pasukan mereka berada di wilayah itu sebagai bagian dari Operasi Perisai Efrat yang sedang berlangsung, yang diluncurkan oleh Turki pada akhir Agustus untuk membersihkan daerah perbatasan Suriah utara dari teroris.
Kurtulmus mengatakan mereka akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan setelah semua data perjalanan udara telah dianalisis.
Menyatakan bahwa Turki mengikuti semua perkembangan di Suriah, ia mengacu pada prioritas dalam Operasi Perisai Efrat.
“Hal yang paling penting adalah untuk membersihkan daerah seluas 5.000 kilomeret persegi dari Daesh.”
Kedua, kata dia, adalah mengusir organisasi teroris PKK/PYD di Afrin dan Manbij barat Sungai Efrat.
Pemerintah Turki telah berulang kali mengatakan bahwa PYD harus mengosongkan tepi barat sungai Efrat dan memperingatkan sekutunya tentang tujuan PYD di wilayah tersebut.
Sebuah kemajuan PYD akan merugikan kepentingan nasional Turki di wilayah tersebut, Kurtulmus mengatakan dan menekankan tekad Ankara tentang masalah tersebut.
(banan/arrahmah.com)