MOSKOW (Arrahmah.com) – Rusia telah menandatangani perjanjian dengan Sudan untuk membangun pangkalan angkatan laut di pantai Laut Merah negara itu, dalam upaya terakhir Moskow ke Afrika dalam upaya memperbarui pengaruh geopolitiknya.
Kesepakatan itu, yang dipublikasikan di situs web pemerintah Rusia pada Selasa (8/12/2020), akan menyaksikan Moskow mendirikan “pusat dukungan logistik” di Port Sudan di mana “operasi perbaikan dan pasokan” dapat dilakukan.
Perjanjian yang ditandatangani 1 Desember berlaku selama 25 tahun dan akan diperpanjang secara otomatis untuk periode 10 tahun jika tidak ada pihak yang berkeberatan.
Tujuan pangkalan itu adalah untuk “menegakkan perdamaian dan stabilitas di kawasan”, menurut klaim dokumen itu, seperti dilansir Al Arabiya (9/12).
Angkatan laut Rusia akan diizinkan untuk menyimpan hingga empat kapal sekaligus di pangkalan itu termasuk kapal bertenaga nuklir. Pangkalan itu akan diawaki oleh 300 personel militer dan sipil.
Rusia akan memiliki hak untuk mengangkut melalui bandara dan pelabuhan Sudan “senjata, amunisi, dan peralatan” yang dibutuhkan agar pangkalan angkatan laut berfungsi.
Otoritas Sudan belum mengeluarkan komentarnya terkait hal tersebut.
Moskow dalam beberapa tahun terakhir mengalihkan fokusnya ke Afrika untuk menegaskan kembali pengaruh geopolitiknya di seluruh dunia.
Angkatan bersenjata Rusia dan Sudan menandatangani kesepakatan pada Mei 2019 yang akan berlangsung selama tujuh tahun, saat Kremlin menawarkan kerja sama nuklir sipil dan militer kepada Khartoum. (haninmazaya/arrahmah.com)