DOUMA (Arrahmah.com) – Sekelompok pejuang Failaq Ar-Rahman pada Ahad (1/4/2018) mulai meninggalkan Douma, benteng terakhir mereka di Ghautah Timur untuk pergi ke provinsi Idlib ketika negosiasi antara rezim dan Jaisyul Islam masih berlangsung.
Langkah ini merupakan penarikan pertama pejuang Failaq Ar-Rahman dari Douma yang dikepung, di mana kelompok dominan Jaisyul Islam masih merundingkan kesepakatan dengan Rusia, lansir Zaman Alwasl.
Sumber mengatakan kepada Zaman Alwasl bahwa orang-orang Rusia mengancam Jaisyul Islam dengan genosida jika mereka tetap keras kepala, menolak membiarkan pejuangnya pergi ke Idlib.
Sebuah kesepakatan dicapai oleh komite negosiasi pada Sabtu (31/3) malam, untuk mengevakuai warga sipil dan pejuang Jaisyul Islam yang terluka ke barat laut Suriah, namun tidak jelas apakah itu bagian dari kesepakatan yang lebih luas yang termasuk dalam tahap selanjutnya untuk penarikan seluruh pejuang.
Douma adalah petak terakhir di Ghautah Timur yang masih dikendalikan oleh Jaisyul Islam yang telah diserang secara ganas oleh militer rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad yang didukung oleh Rusia yang dimulai pada Februari lalu.
“Posisi kami masih jelas dan tegas dan menolak pemindahan paksa dan perubahan demografis,” ujar juru bicara militer Jaisyul Islam Hamza Birqdar dalam pesan yang diposting di Telegram.
Pasukan rezim mengepung Douma, ada puluhan ribu warga sipil di kota tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)