PALMYRA (Arrahmah.com) – Sumber-sumber militer mengatakan kepada Zaman AlWasl bahwa Rusia telah mengambil kendali penuh atas pangkalan udara Militer Palmyra di gurun Suriah dari pasukan rezim, menjadikannya pangkalan militer Rusia kelima di Suriah.
Delegasi militer Rusia menerima bandara dari delegasi rezim yang dipimpin oleh komandan Brigade Angkatan Udara ke-22, Mayjen Tawfiq Muhammad Khaddour awal Juni lalu. Bandara itu telah dievakuasi dari semua kehadiran elemen Iran dan dari semua pasukan militer dan logistik terkait rezim, ujar sumber seperti dilansir Zaman Alwasl (16/6/2020).
Rusia mulai merekonstruksi bandara dengan peralatan teknik dan pengeboran sehingga dapat membuat pangkalan militer yang mampu menerima pesawat militer dan sipil Rusia dan sejumlah pasukan. Pangkalan itu akan serupa dengan pangkalan Hmeimim, dan akan benar-benar dijalankan oleh Rusia tanpa campur tangan rezim.
Menurut sumber, masih belum jelas apakah kontrol militer Rusia adalah perjanjian jangka panjang atau jangka pendek dengan rezim Asad.
Namun, operasi rehabilitasi yang dilakukan di bandara, mengindikasikan bahwa militer Rusia tidak akan berumur pendek.
Motif penting Rusia di balik kontrol bandara Palmyra adalah terkait militer. Namun, ada motif strategis berkaitan dengan penggunaan bandara untuk tujuan wisata, terutama karena Palmyra mencakup beberapa situs wisata paling penting di Suriah dan seluruh wilayah timur tengah, dan karena itu adalah satu-satunya tempat dengan infrastruktur wisata signifikan seperti Hotel Palmyra. (haninmazaya/arrahmah.com)