DAMASKUS (Arrahmah.com) – Rusia menegaskan pada Rabu (9/9/2015) bahwa Rusia memiliki penasihat militer di Suriah setelah beredar rekaman baru-baru ini yang menunjukkan keberadaan pasukan Rusia di negara yang dilanda perang itu, sebagaimana dilansir oleh Al Bawaba.
Amerika Serikat telah menuduh Rusia meningkatkan konflik di Suriah. Rusia mengatakan bahwa kehadiran militer mereka di Suriah adalah sebagai bagian dari perjanjian lama untuk memberikan bantuan militer kepada Suriah.
“Spesialis militer Rusia membantu Suriah dalam menguasai peralatan militer Rusia, dan kita tidak bisa memahami histeria anti-Rusia tentang hal ini,” Maria V. Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri, mengatakan kepada The New York Times.
Zakharova menambahkan bahwa Rusia tidak pernah tertutup tentang kerjasama dengan Suriah terkait teknologi militer dan bahwa Rusia selalu melakukannya “sesuai dengan kontrak yang ada dan sesuai dengan hukum internasional.”
Media telah menunjukkan bahwa tentara Rusia berada di lokasi di seluruh wilayah Suriah baru-baru ini, dimana hal ini semakin meningkatkan ketegangan antara Washington dan Moskow.
Lebih dari 200.000 orang tewas dan lebih dari 4 juta orang telah terlantar akibat perang yang berkecamuk di Suriah, yang memicu eksodus besar-besaran yang telah menciptakan krisis pengungsi di Eropa. Pemerintah Eropa berusaha untuk menangani ribuan pengungsi yang melarikan diri dari perang dan mencari suaka.
Amerika Serikat meminta kepada Bulgaria dan Yunani pada Selasa (8/9) untuk mencekal pesawat Rusia yang akan menuju Suriah yang terbang di atas wilayah udara mereka. Bulgaria menyetujui permintaan tersebut tetapi Yunani belum menanggapi secara terbuka.
Bulgaria mengatakan pada Rabu (9/9) bahwa pihaknya memungkinkan pesawat Rusia melintasi wilayah udara mereka hanya jika pesawat Rusia itu bisa diperiksa di lapangan terbang Bulgaria.
(ameera/arrahmah.com)