MOSKOW (Arrahmah.com) – Rusia sedang bersiap untuk mengirim 1.000 tentara bayaran dari Suriah untuk memperkuat pasukan Khalifa Haftar di Libya timur, menurut sumber lokal.
Tentara bayaran akan dikirim dari daerah di Suriah timur yang berada di bawah kendali rezim Asad, khususnya distrik Qamishli timur laut, lansir Anadolu (8/9/2020).
Mereka berusia antara 20 dan 45 tahun dan masing-masing akan menerima 2.000 USD per bulan untuk menjadi bagian dari pasukan Haftar selama lima bulan, kata sumber tersebut.
Rusia mengirim sekitar 300 pejuang ke Libya pada Mei untuk jangka waktu tiga bulan.
Diperkirakan Moskow telah mengirim hampir 5.000 tentara bayaran dari Suriah untuk bergabung dengan milisi Haftar di Libya.
Bersama dengan tentara bayaran Rusia, pasukan Haftar juga termasuk militan Janjaweed dari Sudan dan pemberontak dari Chad.
Libya telah dilanda perang sejak penggulingan penguasa lama Moammar Gaddafi pada 2011.
Pemerintahan baru didirikan pada 2015 di bawah perjanjian yang dipimpin PBB, tetapi upaya penyelesaian politik jangka panjang gagal karena serangan militer oleh Haftar.
PBB mengakui pemerintah Libya, yang dipimpin oleh Fayez Al-Sarraj, sebagai otoritas sah negara itu. Turki juga menjadi pendukung utama pemerintah.
Namun, Mesir, UEA, Rusia, dan Perancis telah mendukung Haftar dan apa yang disebut Tentara Nasional Libya (LNA).
Pada bulan Maret, pemerintah Libya meluncurkan Operasi Badai Perdamaian untuk melawan serangan di Tripoli. Operasi tersebut dipandang sebagai pukulan besar bagi pasukan Haftar, karena mereka kehilangan beberapa lokasi strategis termasuk pangkalan udara Al-Watiya dan kota Tarhuna. (haninmazaya/arrahmah.com)