MOSKOW (Arrahmah.com) – Rusia akan memulai pengiriman sistem rudal S-400 ke Turki pada 2019 – setahun lebih awal dari yang diumumkan sebelumnya.
Langkah itu dilakukan di tengah keretakan yang semakin menganga antara Turki dan sekutu NATO-nya di Barat.
“Kontrak pada S-400 untuk Turki sedang dilaksanakan dalam waktu yang disepakati,” kata Alexander Mikheyev, kepala Rosoboronexport, eksportir senjata negara Rusia.
“Pada 2019, kami akan mulai memenuhi kontrak ini,” kantor berita Interfax mengutipnya pada Selasa (21/8/2018).
Tahun lalu, kepala eksekutif produsen S-400 Rostec mengatakan pengiriman sistem rudal akan dimulai pada 2020.
Rosoboronexport juga mengatakan akan beralih menggunakan mata uang lokal dalam transaksi dengan mitra dagang asing daripada menggunakan dolar AS, kantor berita RIA melaporkan.
Turki akan menjadi negara anggota NATO pertama yang memperoleh sistem rudal darat-ke-udara canggih Rusia dalam sebuah kesepakatan senilai $ 2,5 milyar, Sergei Chemezov dari Rostec mengatakan kepada surat kabar Rusia Kommersant pada bulan Desember.
Sistem S-400, yang tidak kompatibel dengan sistem NATO, disebut-sebut mampu mencapai target udara dalam kisaran 400 kilometer.
Para pejabat militer AS dan politisi telah menyatakan keprihatinan atas niat Turki untuk membeli sistem rudal Rusia ini.
Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir menjatuhkan sanksi terhadap Turki dalam upaya untuk mempengaruhi pembebasan seorang pendeta AS yang diduga terkait dengan komplotan kudeta militer yang gagal tahun 2016.
Sanksi ini telah memainkan peran dalam mengirim perekonomian Turki ke dalam kancah kekacauan. (Althaf/arrahmah.com)