JAKARTA (Arrahmah.com) – Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS masih berada di bawah tekanan. Pada awal perdagangan di pasar spot rupiah dibuka melemah ke posisi Rp 14.706 per dollar AS, lebih rendah dibandingkan penutupan sebelumnya pada 14.684. Berdasarkan data Bloomberg, pukul 09.05 WIB, rupiah masih terpuruk di posisi Rp 14.707 per dollar AS, setelah sempat bergerak ke kisaran 14.685. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan Jumat (25/9/2015) bergerak fluktuatif. IHSG dibuka naik tipis 6,3 poin ke level 4.250,73. Namun beberapa saat kemudian indeks menggelosor ke zona merah.
Presidium Koalisi Nasional Pemuda untuk Perubahan Indonesia (Kosnapi), Suparman mengatakan pemerintahan Jokowi-JK kurang realistis dalam kebijkan perekonomian ditengah melemahnya rupiah.
“Jokowi–JK harus jujur dalam mengelola perekonomian disaat tekanan dollar AS”. katanya, di Jakarta, Jumat (25/9).
Aktivis HMI MPO ini memprediksi dollar AS akan naik mencapai Rp. 17.000 jika dilihat dari siklus sosial-politik dan ekonomi-politik global.
Suparman meminta Jokowi–JK lengser dengan legowo saat negara dalam keadaan krisis ekonomi, biar tidak menimbulkan korban akibat rakyat marah dan mengamuk terhadap pemerintahan sekarang .
(azmuttaqin/arrahmah.com)