JAKARTA (Arrahmah.com) – Melemahnya nilai rupiah hingga menyentuh angka 15.000 mengundang keprihatinan dari berbagai pihak. Mereka mendesak presiden segera menyikapi hal ini dan tidak sibuk mencari kambing hitam.
Sebagaimana diungkap Ketua Bidang Kebijakan Publik PP KAMMI Deni Setiadi bahwa pemerintah lebih banyak mencari kambing hitam dari melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ketimbang menyelesaikan ancaman tersebut.
Dia menilai, pembelaan pemerintah jauh dari substansi persoalan, akibatnya kepercayaan publik juga pasar kian merosot.
“Pemerintah terus menerus menyalahkan kondisi eksternal hanya membuat masyarakat kian ragu pemerintah dapat mengatasi pelemahan rupiah,” kata Deni dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/9/2018), lansir Rmol.
Deni juga mengingatkan, krisis ekonomi bisa saja terjadi dan akan lebih parah dari tahun 1998 jika pemerintah tak juga serius mengatasi pelemahan rupiah. Terlebih rakyat sudah tak tahan dengan harga-harga yang terus melambung tinggi.
KAMMI juga mengajak masyarakat dan mahasiswa untuk bersatu menyerukan Selamatkan Rupiah atau #SaveRupiah.
Gerakan ini, lanjut Deni, untuk mengingatkan pemerintah agar serius menyelamatkan rupiah, sekaligus gerakan masyarakat agar berpartisipasi menyelamatkan rupiah seperti membeli produk lokal dan memperbanyak transaksi dengan rupiah.
“Jika pemerintah tak serius apalagi malah mengambil keuntungan pribadi dari pelemahan rupiah, maka lebih baik Menkeu sebagai yang paling bertanggungjawab harus dicopot dan diganti dengan yang lebih baik,” jelas Deni.
Terkait gelaran IMF-WB Annual Meetings (AM) yang akan dilaksanakan pertengahan oktober di Bali, Deni mengingatkan agar pemerintah tak lagi berhutang pada IMF karena akan merugikan kepentingan Nasional.
Dia optimis Indonesia bisa keluar dari krisis Rupiah bila pemerintah serius dan mengedepankan kepentingan Nasional.
“Kalau rupiah terus memburuk, Jumat ini KAMMI akan turun ke jalan berdemonstrasi di kantor kementerian keuangan untuk mendesak Sri Mulyani serius menahan pelemahan rupiah atau turun demi Kepentingan Nasional,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.com)