BONE (Arrahmah.com) – Pasca penggerebekan dan penembakan tertuduh teroris di Desa Alinge, Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, polisi tetap berjaga-jaga di rumah salah satu korban penembakan Densus 88 yang meninggal, Suardi.
Di rumah Suardi suasana terlihat sepi. Tak terlihat keluarga Suardi satu pun. Demikian juga tetangga Suardi. Padahal rencananya jenazah terduga teroris tersebut akan dibawa ke kampung halamannya itu untuk dimakamkan, setelah penyerahan jenazah di Makassar.
Salah seorang tetangganya, Agustan Parakkasi mengatakan, Suardi memang agak tertutup dengan tetangganya. Tetapi keluarganya yang lain tetap bersosialisasi. Suardi, lanjut Agustan, pernah mengajari mengaji anak-anak di dekat rumahnya. Namun hal itu tidak berlangsung lama.
Sementara itu, Kepala Sekolah Dasar Inpres Kalakang Abdul Salam, mengatakan, ketika berhenti mengajar di sekolah tersebut Suardi menilai, gaji pegawai negeri sipil yang diterimanya bukan lagi halal, karena dirinya jarang masuk.
Menurut Suardi, terlambat mengajar saja gaji yang diterimanya sudah menjadi haram. Namun hal demikian tidak pernah disinggung Suardi kepada rekan guru lainnya tentang maksud atau aliran yang dimaksudnya tersebut.
(mnews/arrahmah.com)