GAZA (Arrahmah.id) — Direktur Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza melaporkan rumah sakit mereka rusak parah setelah Israel kembali menyerang lokasi sekitar RS dalam beberapa jam terakhir.
Dilansir CNN (23/10/2023), direktur rumah sakit di Kota Beit Lahia, utara Gaza, tersebut mengatakan RS kini mengalami “kerusakan serius dan cedera” imbas serangan udara Tel Aviv.
Tidak diketahui apakah pasien dan orang lain yang berlindung di rumah sakit juga termasuk di antara mereka yang terluka. Namun melansir DOAM (24/10), sekitar 100 bayi dalam inkubator terancam karena aliran listrik yang padam total.
Selain laporan tersebut, RS juga mengabarkan bahwa dokter dan tim medis kemungkinan besar terpaksa menghentikan operasi seiring dengan menepisnya bahan bakar untuk menjalankan fasilitas tersebut.
Perang Israel vs Hamas Palestina yang meletus sejak 7 Oktober lalu kian panas hingga membuat warga sipil di Jalur Gaza menderita akibat blokade total yang diberlakukan Israel.
https://www.instagram.com/reel/CyxLk2XPT6m/?utm_source=ig_web_copy_link&igshid=MzRlODBiNWFlZA==
Israel memutus pasokan listrik, air, makanan, hingga bahan bakar terhadap warga Palestina yang masih terisolir di Gaza.
Sejumlah rumah sakit pun terkena imbas, salah satunya Rumah Sakit Indonesia. Rumah Sakit Indonesia sendiri sejak awal perang bahkan turut terkena serangan militer Israel hingga menewaskan seorang staf lokal Palestina.
Ketua Komite Eksekutif MER-C selaku operator RS Indonesia di Gaza, Sarbini Abdul Murad, mewanti-wanti bahwa bantuan kemanusiaan harus segera disalurkan ke Gaza demi menyelamatkan warga sipil.
“Kami meminta masyarakat internasional untuk menekan Israel agar mengizinkan akses kemanusiaan sehingga bantuan dapat memasuki Gaza. Jika tidak, akan ada bencana kemanusiaan,” ucap Murad kepada Arab News (17/10).
“Layanan kesehatan di Gaza berada dalam krisis medis karena jumlah korban melonjak dan tenaga medis kewalahan. Mereka bertugas 24 jam sehari untuk merawat pasien yang terus berdatangan,” kata seorang relawan MER-C, Fikri Rofiul Haq, kepada Arab News.
Selain RS Indonesia, Rumah Sakit Baptis Al Ahli juga terkena imbas terutama karena dirudal Israel pada 17 Oktober lalu, yang menewaskan setidaknya 300 orang.
Rumah sakit ini digempur dua kali dengan yang pertama pada 14 Oktober. Saat itu, serangan Israel merusak dua lantai tempat bangsal USG dan mamografi serta melukai empat staf rumah sakit.
Rumah Sakit Al Ahli sendiri menjadi tempat perlindungan dan penampungan warga Palestina saat ini. Sejumlah negara pun mengecam keras serangan terhadap rumah sakit tersebut.
Sementara itu, sejumlah media melaporkan belasan truk berisi bantuan kemanusiaan sudah mulai memasuki Gaza pada Ahad (22/10). Ini merupakan konvoi kedua setelah 20 truk tiba di Gaza pada Sabtu (21/10).
Bantuan ini sendiri hasil negosiasi AS dengan Israel dan Mesir, serta disediakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). (hanoum/arrahmah.id)