GAZA (Arrahmah.id) — Serangan udara Israel menghantam Rumah Sakit Indonesia di Gaza pada Jumat (10/11/2023). Beberapa bagian dari rumah sakit dilaporkan terbakar dan rusak.
Dilansir Reuters (10/11), tak hanya Rumah Sakit Indonesia, rumah sakit anak dan kanker Rantissi juga rumah sakit terbesar di Gaza, Al Shifa, jadi korban serangan udara Israel.
Saat ini tank-tank Israel, yang telah bergerak maju melalui Gaza utara selama hampir dua pekan, dilaporkan telah mengambil posisi di sekitar rumah sakit Anak Rantissi, Al-Quds dan Nasser, sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi para pasien, dokter, dan pengungsi.
Staf medis menuduh Israel melancarkan perang terhadap rumah sakit di Kota Gaza. Tel Aviv tidak segera berkomentar namun mengatakan pihaknya tidak menargetkan warga sipil dan berupaya keras untuk menghindari serangan terhadap mereka.
Dikatakan bahwa kelompok perlawanan Palestina Hamas menyembunyikan pusat komando dan terowongan sejumlah rumah sakit yang ada di Gaza.
Israel telah memperingatkan warganya untuk mengungsi tetapi dokter dan direktur rumah sakit mengatakan hal itu tidak mungkin dilakukan.
“Kita berbicara tentang 45 bayi di inkubator, 52 anak di unit perawatan intensif, ratusan korban luka dan pasien, serta puluhan ribu pengungsi,” kata mereka.
Para pejabat Palestina mengatakan lebih dari 10.800 warga Gaza telah terbunuh pada hari Kamis, sekitar 40% di antaranya adalah anak-anak. (hanoum/arrahmah.id)
Rumah Sakit Indonesia yang menjadi salah satu rumah sakit terakhir yang tersisa di Gaza dan telah merawat ribuan warga sipil Palestina diserang Israel, pada 10 November 2023. [foto : Arab News]