HAMA (Arrahmah.com) – Beserta kesulitan Allah senantiasa sisipkan kemudahan. Itulah yang dapat mencerminkan karunia Allah yang dipublikasikan Tim Misi Medis Suriah pada (31/10/2014). Dengan dihancurkannya rumah-rumah dan fasilitas publik, termasuk rumah sakit, mulanya pupuslah harapan rakyat Sunni Suriah beroleh pemenuhan kebutuhan sandang dan pelayanan kesehatan. Namun, dengan qudrah iradah Allah, akhirnya tercetuslah ide para penduduk yang selamat dan para Mujahidin untuk mendirikan rumah-rumah singgah dan sebuah rumah sakit di dalam gua buatan di Lathamna, Hama.
Dengan tekad yang bulat, para penduduk dan Mujahidin bahu-membahu menggali gunung berbatu dan menyulapnya menjadi tempat tinggal sementara untuk berlindung dari serangan birmil atau bom barel rezim Nushairiyah. Sebagaimana didokumentasikan pada video liputan MMS di tas, kita dapat melihat tingkat kecermatan yang Allah karuniakan kepada orang-orang Suriah dalam membangun sebuah hunian di gua cadas, Allahu akbar.
Para penduduk memanfaatkan segala sarana yang Allah sajikan di alam Suriah untuk bertahan hidup di bawah tirani Assad pasca revolusi. Dengan modifikasi seadanya, warga Suriah dapat hidup selayaknya di rumah gua tersebut bersama keluarga mereka. Subhanallah.
Di lokasi lain, masih di tempat yang sama, Mujahidin bahu-membahu menggali sebuah bukit berbatu untuk dijadikan markas dan rumah sakit untuk mengobati warga sipil dan Mujahidin yang terluka. Inilah kebesaran Allah yang memberikan solusi atas segala permasalahn hidup hamba-Nya. Seperti peribahasa “tak ada rotan, akar pun jadi,” maka di Hama, “tak ada semen, gua pun jadi.” Tak kalah keren bukan dengan rumah sakit pada umumnya? Baarakallah.
Berkaca dari para penduduk dan Mujahidin Suriah yang menyulap potensi alam yang Allah karuniakan kepada mereka secara kreatif dan inovatif itu, akankah kita mengambil pelajaran?
Sungguh tak elok jika kita terus merasa menjadi korban yang terhimpit problematika hidup. Saatnya kita bangkit mencari solusi yang Allah subhanahu wata’ala telah sediakan di sekitar kita. Terlebih di negeri kita yang sarat akan sumber daya alam yang melimpah, pasti dari satu hal yang kita nikmati, ada bagian yang dapat kita syukuri dan menjadi solusi.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
[Qur’an Surat Ibrahim : 7]
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
Wallahua’lam bishowab. (adibahasan/arrahmah.com)