GAZA (Arrahmah.id) – Para dokter dan pejabat medis di Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara memperingatkan akan terjadinya bencana saat pasukan ‘Israel’ terus mengintensifkan pengepungan dan pengeboman di jalur utara tersebut.
“Kami tidak dapat memberikan layanan kesehatan kepada yang terluka dan sakit karena menipisnya pasokan medis,” kata direktur rumah sakit, Hussam Abu Safiya, pada 23 Oktober. “Lebih dari 150 orang yang terluka di dalam rumah sakit berada dalam kondisi kritis, kami menuntut dibukanya koridor kemanusiaan yang aman untuk membawa bahan bakar dan pasokan medis sebelum terlambat,” tambahnya.
Dokter bedah dari Doctors Without Borders, Dr. Mohammad Obeid, mengatakan pada Selasa (22/10) bahwa ada “kematian dalam segala jenis dan bentuk” di seluruh rumah sakit sedang terjadi.
“Pengeboman tidak berhenti. Artileri tidak berhenti. Pesawat tidak berhenti. Ada penembakan hebat, dan rumah sakit juga menjadi sasaran. Rasanya seperti di film-film,” katanya.
Dokter lain di Kamal Adwan mengatakan situasi di rumah sakit tersebut telah berubah menjadi “bencana.”
From inside Kamal Adwan Hospital just moments ago. How can we evacuate the hospitals and leave these people behind?! Where are the doctors of the world?! pic.twitter.com/PXoO3eekRN
— Furkan Gözükara (@GozukaraFurkan) October 23, 2024
Dua petugas medis tewas dalam serangan pesawat tak berawak ‘Israel’ di Rumah Sakit Kamal Adwan pada 23 Oktober.
“Tentara ‘Israel’ terus mengepung rumah sakit di Gaza utara, membunuh dan secara paksa mengosongkan orang-orang dari tempat penampungan,” kata Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza Munir al-Borsh kepada Anadolu Agency.
Di Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia, Gaza utara, yang juga diblokade oleh pasukan ‘Israel’, para pejabat mengatakan seorang pasien meninggal karena kekurangan tabung oksigen. “Kami tidak dapat keluar untuk menguburkan pasien yang meninggal di luar gedung karena pengepungan ‘Israel’,” kata direktur rumah sakit, Marwan al-Sultan, kepada AA.
‘Israel’ terus mengusir warga Palestina dari rumah mereka di Gaza utara pada 23 Oktober. Video di media sosial menunjukkan ratusan warga sipil yang mengungsi berjalan melewati reruntuhan setelah dipaksa keluar dari rumah mereka. Rekaman juga menunjukkan buldoser ‘Israel’ menghancurkan rumah-rumah di kota Jabalia.
Forced mass displacement of Palestinians in northern Gaza by Israel. pic.twitter.com/TuxI0EBsWP
— The Cradle (@TheCradleMedia) October 23, 2024
Banyak yang menolak meninggalkan utara, khususnya di Jabalia dan kamp pengungsiannya.
‘Israel’ terus melanjutkan, sejak awal bulan ini, melancarkan pengepungan dan pemusnahan brutal di Jalur Gaza utara di bawah apa yang disebut Rencana Jenderal, yang bertujuan mengusir ratusan ribu warga Palestina yang masih berada di utara jalur tersebut.
Ratusan orang telah syahid di utara sejak dimulainya pengepungan dua pekan lalu, yang difokuskan terutama pada Jabalia dan kamp pengungsiannya. Pengepungan di wilayah utara memasuki hari ke-20 pada 24 Oktober. (zarahamala/arrahmah.id)