GAZA (Arrahmah.com) – Lebih dari 50 persen pelayanan medis dan tanggap darurat di Jalur Gaza lumpuh karena krisis bahan bakar dan terputusnya listrik sejak sebulan pengepungan oleh militer penjajah zionis Yahudi.
Juru bicara Komisi Tinggi untuk pelayanan medis dan situasi gawat-darurat, Adam Abu Salamah, melaporkan bahwa lebih dari 50 persen pelayanan medis, tanggap darurat, dan pemadam kebakaran tidak bisa bekerja terhitung hari Rabu (21/3/2012). Ia mengingatkan jika keadaan ini terus berlangsung sampai 72 jam berikutnya, maka seluruh pelayanan publik itu akan lumpuh total sebagai dampak dari krisis bahan bakar yang melanda penduduk Gaza sejak lebih dari sebulan ke belakang.
Abu Salamah menandaskan terus berlangsungnya krisis bahan bakar akan menyebabkan bencana kemanusiaan di Jalur Gaza. Ia mendesak Liga Arab dan dunia internasional untuk melakukan intervensi demi menyelamatkan krisis ‘kemanusiaan’ yang saat ini terjadi di Gaza.
Sejak sebulan yang lalu, pembangkit listrik satu-satunya di Gaza berhenti bekerja karena tiadanya bahan bakar. Selama ini bahan bakar dimasukkan dari Mesir ke Gaza melalui terowongan-terowongan di perbatasan Mesir-Gaza. Namun militer rezim sekuler Mesir antek Barat memblokade Gaza sehingga terowongan-terowongan tersebut tidak bisa dipergunakan lagi.
Pemerintahan Hamas di Gaza menuding dinas intelijen Mesir memblokade terowongan dan mencegah pengiriman bahan bakar ke Gaza guna menekan Hamas agar menerima proposal Doha. Proposal Doha mengusulkan pembentukan pemerintahan Palestina bersatu dengan presiden Mahmud Abbas antek zionis Yahudi dan menuntut Hamas melepaskan kekuasaannya di Gaza.
(muhib al-majdi/arrahmah.com)