HAMA (Arrahmah.com) – Dokter-dokter di pedesaan utara hama telah mendirikan rumah sakit bawah tanah sebagai alternatif untuk mengobati pasien dan warga sipil dan anggota militer yang terluka, setelah rumah sakit mereka dihancurkan dalam bombardir yang dilancarkan oleh pasukan rezim Nushairiyah.
Kantor berita “Smart” telah menyiarkan sebuah kamar rumah sakit yang nampak seolah-olah itu bagian dari gua. Dalam video tersebut ada seseorang yang membawa pasien dan menempatkannya di tempat tidur sementara dokter tengah sibuk memeriksa pasien lainnya, di waktu yang sama, pasien lain tengah menjalani pemeriksaan dengan sinar X untuk punggungnya.
Dokter berbicara mengenai alasan didirikannya rumah sakit bawah tanah karena kebanyakan rumah sakit telah dihancurkan dalam pemboman, sementara rumah sakit ini dilindungi karena berada di bawah tanah. Dia menyebutkan bahwa rumah sakit dapat menutupi kebutuhan 40.000 orang baik lokal maupun pengungsi, lansir Zaman Alwasl pada Rabu (25/11/2015).
Dokter menyebutkan bahwa staf medis telah mulai bekerja satu setengah bulan yang lalu.
Sehubungan dengan bagian rumah sakit, dokter merinci bahwa itu terdiri dari dua bagian, satu untuk operasi dan untuk ortopedi, sedangkan yang lainnya untuk merawat pasien, laboratorium, unit perawatan intensif dan ginekologi.
Dokter yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut mengatakan bahwa rumah sakit bawah tanah yang baru dijalankan, membutuhkan peralatan lebih canggih seperti MRI dan USG serta laparoskopi.
Statistik menunjukkan bahwa sekitar 17 rumah sakit lapangan di wilayah-wilayah yang berada di luar kendali rezim telah dihancurkan oleh serangan udara, dua dari mereka melayani seluruh pedesaan selatan Aleppo, 6 di Idlib dan 6 lainnya di pedesaan Hama. Pasukan rezim Nushairiyah juga menghancurkan 12 pusat kesehatan di pedesaan Hama. (haninmazaya/arrahmah.com)