GAZA (Arrahmah.id) – Rumah Sakit Al-Quds di bagian utara Jalur Gaza diserang, kata saluran televisi Al-Hadath pada Ahad (29/10/2023).
Menurut saluran TV tersebut, beberapa peluru ditembakkan ke rumah sakit. Berdasarkan informasi awal, sebuah bangunan yang terletak di belakang kompleks Rumah Sakit Al-Quds terkena serangan.
Kementerian Dalam Negeri Palestina mengonfirmasi melalui saluran Telegramnya bahwa “pasukan “Israel” melancarkan serangan di daerah dekat Rumah Sakit Al-Quds.”
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina sebelumnya mengatakan bahwa pemerintah “Israel” telah mengeluarkan perintah lain untuk mengevakuasi orang-orang dari rumah sakit.
Juru bicara Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan pada Senin (23/10) bahwa rumah sakit tersebut tidak dapat dievakuasi karena menampung sekitar 12.000 pengungsi dan lebih dari 400 pasien.
“Israel” telah menargetkan beberapa rumah sakit Palestina, termasuk Rumah Sakit Baptis Al-Ahli pada 17 Oktober.
Hampir 500 warga Palestina tewas dan ratusan lainnya terluka dalam pembantaian di rumah sakit tersebut, yang dianggap sebagai tindakan kekerasan terburuk yang dilakukan “Israel” di Gaza selama bertahun-tahun.
“Israel”, sejauh ini, telah membunuh lebih dari 8.000 warga Palestina di Gaza, dan melukai lebih dari 20.000 orang.
Laporan Kementerian Kesehatan Palestina dan organisasi internasional menyebutkan bahwa mayoritas korban tewas dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.
Pada Jumat malam (27/10), “Israel” mengintensifkan serangan udara dan memperluas operasi daratnya di Gaza, serta memutus semua komunikasi bagi warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung.
Gaza berada di bawah pengepungan militer “Israel” yang ketat sejak 2007, menyusul pemilu demokratis di wilayah pendudukan Palestina, yang hasilnya ditolak oleh Tel Aviv dan Washington. (zarahamala/arrahmah.id)