GAZA (Arrahmah.id) – Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, menyatakan para pejuangnya berhasil menargetkan 3 tank Merkava dekat Rumah Sakit Al-Wafa di timur Distrik At-Tuffah, Gaza Timur, menggunakan rudal Yasin 105. Sementara itu, militer ‘Israel’ mengumumkan pada Rabu (16/4/2025)) bahwa mereka telah mengubah 30% wilayah Gaza menjadi zona penyangga, sambil bersumpah akan terus memblokir bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.
Kemarin, ‘Israel’ melanjutkan serangan udaranya di Gaza, menyebabkan banyak korban tewas dan luka.
Koresponden Al Jazeera melaporkan warga Palestina terluka akibat serangan drone ‘Israel’ di Hay Al-Amal, barat Khan Yunis, selatan Gaza. Dua orang tewas dan beberapa luka dalam serangan udara ‘Israel’ di daerah Al-Baraka, Deir Al-Balah, Gaza tengah. Selain itu, dua syahid dan tujuh luka akibat serangan drone ‘Israel’ di barat kamp Khan Yunis. Pendudukan juga melancarkan dua serangan udara di timur kota Abasan Al-Kabira, Khan Yunis.
Zona Keamanan yang Diperluas
Militer ‘Israel’ dalam pernyataannya mengklaim pasukannya kini menguasai 30% wilayah Gaza sebagai “zona penyangga pertahanan”. Mereka juga mengaku telah menyerang 1.200 target udara dan melakukan lebih dari 100 operasi pembunuhan sejak serangan dilanjutkan pada 18 Maret, setelah gencatan senjata dua bulan.
‘Israel’ menegaskan akan terus memblokir bantuan kemanusiaan ke Gaza, yang telah berubah menjadi “kuburan massal” akibat serangan selama 18 bulan terakhir, menurut Doctors Without Borders (MSF).
Sejak 2 Maret, ‘Israel’ menghentikan bantuan masuk sebelum melanjutkan serangan darat dan udara di seluruh Gaza pada 18 Maret, mengakhiri gencatan senjata dengan Hamas. Sekitar 500.000 warga Gaza mengungsi setelah serangan dimulai kembali, menurut juru bicara PBB.
Kebijakan ‘Israel’: Bantuan Diblokir Total
Menteri Pertahanan ‘Israel’ Yoav Gallant menegaskan:
“Kebijakan ‘Israel’ jelas: tidak ada bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza. Memblokir bantuan adalah alat tekanan utama untuk mencegah Hamas memanipulasi warga.”
Gallant menambahkan, “Tidak ada rencana mengizinkan bantuan masuk, dan tidak ada persiapan untuk itu.”
Di tengah blokade terhadap 2,4 juta warga Gaza, MSF menyatakan Gaza telah menjadi “kuburan massal” bagi rakyat Palestina dan relawan kemanusiaan.
Amandine Barreau, Koordinator Darurat MSF di Gaza, mengatakan:
“Kami menyaksikan pemusnahan dan pengusiran paksa warga Gaza secara real-time. Respons kemanusiaan sangat terhambat oleh ketidakamanan dan kelangkaan parah.” (zarahamala/arrahmah.id)