RIYADH (Arrahmah.com) – Arab Saudi telah mengumumkan bahwa pasukannya telah mencegat sejumlah rudal balistik yang ditembakkan oleh syiah Houtsi ke beberpa lokasi di kerajaan tersebut.
Seorang juru bicara koalisi yang dipimpin Saudi mengatakan dalam sebuah wawancara yang dilansir kantor berita Al Jazeera, bahwa pertahanan udara Saudi mencegat tujuh rudal, tiga di antaranya menuju Riyadh.
Kolonel Turki al-Maliki juga mengatakan bahwa seorang warga Mesir tewas akibat pecahan peluru, sementara beberapa lainnya luka-luka.
Al Masirah, jaringan TV milik Houtsi, melaporkan bahwa para pemberontak menembakkan rudal lainnya ke bandara di kota-kota Saudi selatan, Abha, Jizan, dan Najran.
Muhammad al-Bukhaiti, juru bicara Houtsi, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan itu adalah “tanggapan terhadap pemboman kota-kota Yaman, dan pengepunga orang-orang Yaman”.
Sebelumnya, pada Ahad (25/3/2018), pemimpin pemberontak Houtsi Yaman, Abdul Malik al-Houtsi, bersumpah untuk “menggunakan persenjataan jarak jauh” dan “merekrut lebih banyak pejuang” dalam konflik dengan negara tetangganya di utara.
“Pada tahun keempat perang, kami akan menggunakan sistem rudal yang lebih maju dan lebih beragam yang akan mengatasi semua sistem pertahanan udara Amerika dan non-Amerika untuk menargetkan Arab Saudi,” kata al-Houtsi dalam pidato panjang lebar di televisi.
“Kami akan menggunakan Badr (rudal balistik jarak pendek) dan rudal Burkan, drone jarak jauh yang memiliki kemampuan militer yang sangat baik. Kami akan mengaktifkan lembaga militer dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya dan membuka lebih banyak kesempatan untuk merekrut anak-anak dan para laki-laki dari orang-orang kami untuk bertarung,” tambahnya lagi. (fath/arrahmah.com)