VINNYTSIA (Arrahmah.id) – Rudal Rusia menghantam kota Vinnytsia di Ukraina tengah, menewaskan sedikitnya 23 orang, termasuk tiga anak, dalam apa yang disebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebagai “tindakan terorisme terbuka”.
Serangan tengah hari pada Kamis (14/7/2022) di sebuah kota ratusan kilometer dari pertempuran garis depan dan jauh dari invasi pasukan Rusia terjadi ketika para pejabat Uni Eropa berkumpul di Den Haag untuk membahas kejahatan perang Rusia di Ukraina.
“Ada delapan roket, dua di antaranya menghantam pusat kota. Dua puluh orang tewas, termasuk tiga anak. Ada banyak yang terluka,” kata Zelenskyy saat berpidato di hadapan para pejabat Eropa yang bertemu di Den Haag untuk membahas kejahatan perang oleh pasukan Moskow, lansir Al Jazeera.
Tim penyelamat kemudian memperbarui jumlah korban tewas di kota menjadi 23, mengatakan pencarian 39 orang lainnya terus berlanjut.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dia “terkejut” dengan serangan terhadap warga sipil di kota itu, sementara Uni Eropa mengecam serangan rudal Rusia sebagai “kekejaman”. Keduanya meminta pertanggungjawaban.
Zelenskyy mengheningkan cipta sebelum mendesak pejabat Uni Eropa dan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk membuka “pengadilan khusus” atas invasi Rusia ke negaranya dan pembantaian warga sipil.
“Saya percaya tidak dapat dihindari bahwa Pengadilan Kriminal Internasional akan membawa pertanggungjawaban kepada mereka yang bersalah atas kejahatan di bawah yurisdiksinya: kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida,” katanya.
Menteri Dalam Negeri Ukraina Denys Monastyrskyi kemudian mengatakan bahwa dua rudal lagi telah dicegat dalam perjalanan ke kota oleh pertahanan udara. (haninmazaya/arrahmah.id)