POKROVSK (Arrahmah.id) – Sedikitnya delapan orang tewas dan 31 lainnya luka-luka setelah dua rudal Rusia menghantam gedung-gedung pemukiman di kota Pokrovsk, Ukraina timur, di wilayah Donetsk, kata para pejabat Ukraina.
Video dan foto-foto yang dirilis oleh pihak berwenang Ukraina pada Senin (7/8/2023) menunjukkan orang-orang memilah-milah reruntuhan, termasuk di sebuah gedung apartemen berlantai lima yang rusak parah. Sebuah ambulans berada di tempat kejadian untuk merawat korban luka.
Gubernur daerah Donetsk Pavlo Kyrylenko melaporkan bahwa delapan orang tewas dalam serangan tersebut, termasuk lima warga sipil, dua petugas penyelamat dan satu anggota militer, demikian menurut kantor berita Reuters.
Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko mengatakan sebelumnya bahwa empat warga sipil tewas dalam serangan pertama dan seorang petugas darurat tewas dalam serangan kedua. Operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung, kata Klymenko.
Sepuluh anggota dinas keamanan Ukraina termasuk di antara 31 orang yang terluka, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, kata para pejabat.
Serangan-serangan tersebut merusak sebuah hotel, bangunan tempat tinggal dan bangunan sipil lainnya, kata Klymenko.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dalam sebuah pernyataan daring, menuduh Rusia mencoba untuk tidak meninggalkan apapun kecuali “batu-batu yang hancur dan hangus” di Ukraina timur. Pernyataannya itu disertai dengan rekaman video dari sebuah bangunan tempat tinggal berlantai lima yang rusak dengan satu lantai yang sebagian hancur.
Pokrovsk memiliki populasi sebelum perang sekitar 60.000 orang.
Serangan mematikan tersebut terjadi hanya sehari setelah para pejabat dari sekitar 40 negara berkumpul di Arab Saudi untuk mengupayakan penyelesaian perdamaian bagi perang di Ukraina.
Kementerian Luar Negeri Rusia pada Senin mengecam pembicaraan dua hari di Jeddah karena tidak memiliki “nilai tambah sedikit pun” karena Moskow -tidak seperti Kiev- tidak diundang. Sebuah pernyataan kementerian luar negeri mengulangi jaminan sebelumnya bahwa Moskow terbuka untuk solusi diplomatik, dengan persyaratannya, yang akan mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 17 bulan dan bahwa mereka siap untuk menanggapi proposal yang serius.
Tuntutan Kremlin termasuk Kiev mengakui aneksasi Rusia atas empat wilayah Ukraina, yang saat ini hanya dikuasai sebagian oleh pasukan Rusia, dan Krimea, yang dicaplok Moskow pada 2014.
Namun Mykhailo Podolyak, penasihat Zelenskyy, mengesampingkan tuntutan Moskow sebelumnya, yang akan memberikan waktu bagi Rusia untuk menggali lebih dalam di wilayah-wilayah Ukraina yang telah didudukinya. Dia mengatakan di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, bahwa pasukan Rusia harus sepenuhnya menarik diri dari daerah yang diduduki dan tidak akan ada kompromi dari Kiev untuk itu. (haninmazaya/arrahmah.id)