WASHINGTON (Arrahmah.com) – Amerika Serikat telah berhasil menguji komponen rudal pertahanan berbasis perairan pada Kamis (30/7) malam, yang berfungsi untuk menahan serangan senjata rudal di sekitar Samudera Pasifik, kata Agen Pertahanan AS.
Uji coba tersebut berhasil pada percobaan ke-19 dari 23 kali percobaan yang dilakukan sejak 2002. Sistem misil ini dikenal sebagai program Aegis Ballistic Missile Defense.
Peluru ditembakkan dari Hawaii sekitar pukul 17:40 waktu setempat (23:40 ET) dan diikuti oleh kapal Angkatan Laut ratusan mil jauhnya.
USS Hopper, satu di antara tiga kapal Angkatan Laut yang mengikuti peluncuran tersebut, menembakkan peluru pencegat, yang dimaksudkan untuk melumpuhkan sasaran sekitar 100 mil di atas dari permukaan laut. Prosesnya — dari peluncuran hingga pelumpuhan — mebutuhkan waktu sekurangnya lima menit, menurut keterangan dari militer AS.
Rencana Amerika Serikat untuk mempergunakan sistem senjata yang berbasis perairan di atas kapal Aegis-AL untuk melindungi tembakan misil jarak dekat yang mungkin ditembakkan di negara-negara konflik. Diperkirakan sistem rudal ini akan diterapkan di 86 kapal perang.
Selain itu, sistem rudal ini dirancang untuk melakukan penyerangan jarak jauh.
Selama lebih dari tujuh tahun, militer AS telah menghabiskan biaya milyaran dolar untuk program rudal mereka. Menurut laporan resmi Pentagon, masing-masing uji coba misilnya menghabiskan dana sebesar $85 juta. (althaf/cnn/arrahmah.com)