HOMS (Arrahmah.com) – Serangan rudal telah menggempur pangkalan udara rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad di provinsi Homs pada Senin pagi (9/4/2018), namun belum jelas siapa yang berada di balik serangan itu.
Serangan di pangkalan udara yang terletak sekitar 40 km dari barat Palmyra menewaskan dan melukai beberapa orang, ujar laporan kantor berita milik rezim SANA, mengutip sumber militer yang tidak disebutkan namanya, lansir Al Jazeera.
“Pertahanan udara kami menghadapi agresi roket di bandara militer T-4,” ujar sumber. Sumber menambahkan bahwa delapan rudal ditembak jatuh.
Tidak jelas siapa yang melakukan serangan itu, yang datang setelah organisasi bantuan memperkirakan bahwa lebih dari 80 orang tewas dalam serangan kimia di kota Douma, Ghautah Timur, yang dikuasai oleh pejuang Suriah pada Sabtu (7/4).
Laporan Al Jazeera mengatakan bahwa Pentagon secara tegas membantah bahwa AS melakukan serangan udara di Suriah, beberapa jam setelah Presiden Donald Trump bersumpah akan ada “harga yang besar untuk dibayar” atas serangan kimia itu.
“Berbagai laporan menunjukkan bahwa serangan udara atau misil memang terjadi di beberapa titik tertentu dalam beberapa jam terakhir,” ujar reporter Al Jazeera.
Perancis juga membantah berada di balik serangan terhadap pangkalan udara itu, dengan Kolonel Patrik Steiger, juru bicara angkatan bersenjata Perancis mengatakan kepada AFP, “itu bukan kami.”
Seperti biasa, rezim Asad dan sekutunya Rusia membantah telah melancarkan serangan kimia tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)