SLEMAN (Arrahmah.com) – Rumah Sakit “Medical Emergency Rescue Committee” (MER-C) Indonesia di Jalan Prambanan-Piyungan, Bokoharjo Kabupaten Sleman Yogyakarta diubah menjadi tempat penampungan sementara bagi anak berkebutuhan khusus, yang diungsikan akibat letusan Gunung Merapi.
“Meningkatnya aktivitas Gunung Merapi membuat anak-anak Panti Asuhan Bina Remaja di daerah Rejondani, Donoharjo, Ngaglik Sleman harus diungsikan ke tempat yang lebih aman,” kata Ketua Presidium MER-C Indonesia dr Sarbini Abdul Murad di Bogor, Rabu malam.
Ia menjelaskan bahwa panti tempat mereka tinggal selama ini berada dalam lokasi rawan terjangan awan panas Gunung Merapi.
Anak-anak penghuni panti tersebut, katanya, merupakan anak-anak tuna grahita, yaitu anak-anak yang mengalami keterbelakangan mental atau retardasi mental (mental retardation).
“Karenanya, dibutuhkan satu tempat khusus untuk menampung anak-anak yang biasa juga disebut dengan anak-anak dengan kebutuhan khusus ini,” katanya. Untuk itu, kata dia, Rumah Sakit (RS) MER-C di Bokoharjo Sleman Yogyakarta yang masih termasuk ke dalam wilayah aman dari Gunung Merapi diubah menjadi tempat penampungan sementara bagi anak-anak tersebut.
Ia menjelaskan bahwa sejak hari Minggu (7/11), anak-anak tuna grahita dengan para pengasuhnya dievakuasi dan ditampung di RS MER-C yang tengah dalam proses perampungan (finishing) lantai satu itu.
Sarbini mengatakan, hingga hari Senin (8/11), tercatat 35 orang yang mengungsi dan menghuni lokasi penampungan di RS MER-C Bokoharjo. Selain menyediakan tempat tinggal, kata dia, MER-C juga menyediakan bahan-bahan logistik serta melakukan kunjungan untuk memantau kondisi kesehatan mereka.
Di samping itu, kata Sarbini Abdul Murad, MER-C juga akan melakukan shift relawan khususnya yang mempunyai latar belakang ilmu psikologi untuk mendampingi anak-anak selama dalam masa pengungsian. Menurut dia, RS MER-C yang berada di wilayah Bokoharjo sendiri adalah RS yang dibangun pascagempa yang mengguncang Yogyakarta pada tahun 2006 silam.
RS tersebut, kata dia, dibangun atas sumbangan awal dari British Petroleum (BP) dan kemudian dilanjutkan sedikit demi sedikit pembangunannya dengan menggunakan donasi yang masuk dari masyarakat dengan amanah khusus untuk Yogyakarta (Pembangunan RS MER-C di Yogyakarta).
Saat ini, kata dia, pembangunan RS sudah sampai pada lantai satu dari tiga lantai yang direncanakan. Ia mengatakan, RS tersebut akan terus dibangun dan dioperasikan secara bertahap.
Menurut Sarbini, bagi masyarakat luas yang ingin menyumbang bisa melalui rekening donasi untuk bencana Merapi dapat disalurkan melalui Bank Central Asia (BCA), Cabang Kwitang No. Rek. 686.0141114 atas nama “Medical Emergency Rescue Committee”. (republika/arrahmah.com)