JAKARTA (Arrahmah.com) – Pakar telematika Roy Suryo memberikan tanggapan terkait surat wasiat untuk keluarga yang ditulis oleh dua terduga teroris.
Surat wasiat yang pertama dibuat oleh L (26th, pria) Pelaku Bom Gereja Makassar dan surat wasiat kedua ditulis oleh ZA (25th, wanita) pelaku penyerangan di Mabes Polri.
Roy menyebutkan, dalam dua surat wasiat itu memiliki kesamaan dalam bahasa.
“Meski dibedakan cara penulisannya: Kemiringan, Kapital / Proporsional dan sebagainya, namun gaya bahasanya mirip,” cuit Roy Suryo di twitter, Kamis (01/3/2021).
Dalam cuitannya, Roy Suryo meminta pendapar netizen terkait dua surat wasiat yang ditinggalkan dua terduga teroris tersebut.
“Ada pendapat,” tanyanya.
Diketahui, surat wasiat yang diduga milik pelaku bom bunuh diri di depan gerbang Gereja Katedral Makassar beredar di media sosial. Surat yang ditujukan untuk keluarga tersebut ditulis tangan dalam selembar kertas.
Dalam surat wasiatnya, pria berinisial L yang diduga menjadi pelaku bom bunuh diri tersebut mengajak keluarganya untuk tetap menjalankan ibadah utamanya salat.
Dia juga memberikan uang sejumlah Rp2.350.000 kepada keluarganya untuk membayar pinjaman hutang di sebuah bank.
Terduga teroris di Mabes Polri, ZA (26), juga meninggalkan surat wasiat. Surat tersebut berisi pesan dan permintaan maaf kepada keluarganya.
Surat tersebut ditulis tangan dalam dua lembar kertas dengan tinta hitam. Sesekali ada coretan. Tertera di bagian bawah nama pelaku.
(ameera/arrahmah.com)